NUSAKALIMANTAN.COM, Jakarta – Pemerintah Pusat melalui Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko merespons positif tuntutan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) saat bertemu dengan perwakilannya di kantor Staf Presiden RI, Selasa (18/5/2022).
Kepada media ini, Ketua DPD APKASINDO Kabupaten Pulang Pisau Dr Diharyo ST MT membenarkan dirinya bersama perwakilan DPW APKASINDO dari 22 provinsi se Indonesia dan sejumlah perwakilan dari DPD APKASINDO melakukan demonstrasi di depan Kantor Kemenko Perekomian RI dan kawasan patung kuda tugu monas, Jakarta.
“Usai melakukan aksi demo di Kantor Menteri Koordinator Perkonomian Airlangga Hartarto kami bergeser dengan niat ingin bertemu presiden, namun presiden sedang berada di Bogor dan kami diterima oleh Kepala Staf Kepresidenan Bapak Muldoko, beliau merespons cepat keinginan kami,” kata Dr Diharyo.
![Pemerintah Pusat](https://nusakalimantan.com/wp-content/uploads/2022/05/APKASINDO2-300x189.jpg)
Kata Diharyo, KSP Muldoko akan segera memanggil Menteri terkait yakni Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian untuk menindaklanjuti tuntutan APKASINDO.
Sebagaimana diketahui, setidaknya ada dua poin penting tuntutan APKASINDO kepada presiden terkait Permendag RI No 22/2022 tentang Larangan Sementara Ekspor Crude Palm Oil, Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil, Refined, Bleached and Deodorized Palm Olein, dan Used Cooking Oil.
Menurut Aryo, sapaan akrab Diharyo, kebijakan pelarangan ekspor kelapa sawit tersebut berimbas pada jatuhnya harga sawit petani yang dijual kepada perusahaan besar sawit, sehingga merugikan petani.
Selain itu, APKASINDO juga meminta agar pemerintah pusat melakukan penyesuaian harga kelapa sawit untuk menyelamatkan petani sawit Indonesia. “Kita berharap demonstrasi yang dilakukan APKASINDO membuahkan hasil dan mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat,” ucap Dr Diharyo ST MT. (nk-1)