NUSAKALIMANTAN.COM, Pulang Pisau – Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) akhirnya mengeluarkan izin penggunaan darurat (EUA) untuk vaksin Covid-19 Sinovac, Senin (11/1/2021) kemarin. Artinya, vaksin Covid-19 Sinovac siap digunakan, termasuk di Kabupaten Pulang Pisau.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau, dr Muliyanto Budihardjo MHlth Sc mengatakan, dirinya sudah menerima pemberitahuan melalui media massa tentang izin EUA yang dikeluarkan BPOM.
“Secara resmi memang kita belum menerima salinan izin EUA dari BPOM, tapi melalui berita media massa kita dapat menyimpulkan bahwa izin EUA sudah diterbitkan oleh BPOM,” kata dr Mul, Selasa (12/1/2021).
Dengan demikian, imbuh dr Mul, vaksin Sinovac yang sudah tersedia di gudang farmasi RSUD Pulang Pisau siap digunakan kepada tenaga kesehatan dan sejumlah pejabat publik, termasuk Bupati, Ketua, wakil, dan anggota DPRD, tokoh agama dan tokoh masyarakat yang diperlukan.
“Kita jadwalkan tanggal 15 Januari 2021 vaksinasi dimulai, gelombang pertama ini kita prioritaskan tenaga kesehatan dan pejabat publik, sisanya menyusul menunggu pasokan vaksin pada tahap kedua dan ketiga,” ujarnya.
Mul mengakui, jumlah vaksin yang didistribusikan ke Kabupaten Pulang Pisau masih belum cukup memenuhi kebutuhan di Kabupaten Pulang Pisau. “Jumlah tenaga kesehatan saja 800 orang lebih, belum lagi pejabat publik, tokoh masyarakat dan tokoh agama, ya sudah pasti kurang,” kata dia.
Baca juga : Ini Fatwa MUI Pusat Lengkap Soal Vaksin Sinovac, Umat Muslim tak Perlu Was-was
Sebagaimana diketahui, pada hari Senin tanggal 11 Januari 2021, Badan POM memberikan persetujuan penggunaan dalam kondisi emergency, emergency use authorization untuk vaksin Covid-19 yang pertama kali kepada vaksin Coronavax produksi Sinovac Biotech Incorporated yang bekerja sama dengan PT Bio Farma.
Pemberian izin penggunaan darurat ini didasarkan atas data analisis dan uji klinis yang dilakukan di Bandung serta didukung dengan data dari Turki dan Brasil.
Terkait efikasi vaksin Covid-19 Sinovac Penny mengatakan, pada uji klinik fase 3 di Bandung menunjukkan tingkat efikasi sebesar 65,3 persen.
Angka efikasi itu menunjukkan harapan bahwa vaksin Sinovac ini mampu menurunkan kejadian infeksi Covid-19 hingga 65,3 persen.
Hasil uji di Turki dan Brasil Sementara itu, hasil efikasi dari uji klinis yang dilakukan di Turki sebesar 91,25 persen, dan 78 persen di Brasil. Pengumuman pemberian izin darurat vaksin Sinovac ini datang dua hari sebelum jadwal vaksinasi Covid-19 pada 13 Januari 2021.
Presiden Joko Widodo akan menjadi orang pertama yang mendapat suntikan vaksin Sinovac. Setelah Jokowi, program vaksinasi akan dilanjutkan secara serentak di 34 provinsi secara bertahap. Dosis vaksin Sinovac Hingga saat ini, Indonesia memiliki 3 juta dosis vaksin Sinovac, termasuk di antaranya adalah 1,8 juta dosis yang datang pada awal tahun ini.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, 15 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 buatan Sinovac akan kembali tiba di Tanah Air pada Selasa (12/1/2021). Setelah vaksin tiba, Bio Farma akan segera memprosesnnya agar bisa didistribusikan ke masyarakat. Diperkirakan produksi vaksin tersebut bisa rampung di akhir Februari. (nk1)