NUSAKALIMANTAN.COM, Pulang Pisau – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau dr Muliyanto Budihardjo mengungkapkan, sebelum Kick Off Vaksinasi Covid-19 di Pulang Pisau, terlebih dahulu vaksin diberikan kepada 20 orang dokter yang bertanggungjawab sebagai vaksinator.
“Dari 20 orang dokter yang diberi vaksin, hanya 3 orang dokter yang mengalami gejala efek samping ringan berupa pegal-pegal di bagian lengan bekas suntikan, 17 lainnya aman saja,” kata dr Mul saat menyampaikan sambutan di hadapan Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo dalam kegiatan Kick Off Vaksinasi di Kabupaten Pulang Pisau, Jumat (15/1/2021).
Mengenai efek samping itu, Mul mengaku telah berkonsultasi dengan para dokter-dokter senior yang ada. “Kami sepakat bahwa tidak mungkin vaksinasi sama sekali tidak memiliki efek samping, sebab bagaimanapun vaksin ini antigen, walaupun vaksin ini adalah virus yang dimatikan, tetap memiliki efek samping minimal,” kata dia.
Baca juga : Usai Divaksin, Ini yang Dirasakan Edy Pratowo
Dia menekankan agar masyarakat jangan termakan isu bahwa ada orang yang mengatakan bahwa virus yang ada di dalam vaksin tersebut bisa hidup apabila daya tahan tubuh kita buruk. “Itu tidak benar, ini virus yang sudah dimatikan,” tegasnya.
Mul juga menjelaskan vaksin Sinovac ini sudah diyakinkan keamanannya dan sangat cocok untuk orang Indonesia. Berbeda dengan vaksin merek lainnya seperti Pfizer yang tergolong menggunakan teknologi baru.
“Sedangkan vaksin Sinovac ini adalah vaksin yang familiar bagi masyarakat Indonesia sebagaimana vaksin-vaksin lainnya yang sudah ada di Indonesia,” ucap Mul.
Dokter yang juga Wakil Ketua Satgas Covid-19 Pulang Pisau ini juga menyebut tidak masalah efikasi vaksin Sinovac ini meskipun hanya 65,3 persen. “Di Indonesia ini vaksinasinya berbeda dengan negara lain setelah divaksin orangnya dikarantina sehingga efikasinya bisa mencapai 80-90 persen, kalau kita di Indonesia kan orangnya di lepas, jadi wajar tingkat efikasinya hanya 65,3 persen,” tukas Mul lagi.
Mul juga merasa bangga menjadi salah satu bagian dari orang-orang yang mendapat kesempatan pertama divaksinasi. “Sebab saya lihat hasil risetnya, antibody kita akan muncul 99 persen yang akan mencegah penularan Covid-19 ini 3-4 kali lipat dibandingkan orang yang tidak divaksinasi,” beber dr Mul.
Sekali lagi, dr Mul mengimbau kepada masyarakat yang pada gilirannya nanti mendapat vaksinasi agar tidak perlu takut dan khawatir, sebab vaksin Sinovac ini sudah diuji secara komprehensif oleh para ahli dan aman untuk digunakan.
“Dengan bersedia divaksin, kita sudah bisa melindungi diri kita, keluarga kita, dan orang lain di sekitar kita, dan yakin selama 5 bulan ke depan Indonesia akan bebas dari penularan Covid-19,” tutup dr Muliyanto Budihardjo MHlth Sc. (nk1)