NUSAKALIMANTAN.COM, Pulang Pisau – Lurah Kalawa, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau Endra Setiawan berharap hasil temuan situs sejarah yang diduga kapal legenda Banama di Kelurahan Kalawa dapat ditindaklanjuti.
“Saya mewakili sejumlah tokoh dan masyarakat Kalawa mengharapkan, agar sisa-sisa bekas pecahan yang kami yakini sebagai Kapal Banama ini, agar kembali dilakukan kajian sejarah yang lebih mendalam oleh pihak terkait atau pihak ahlinya dalam hal tersebut,” ucap Endra Setiawan, Lurah Kalawa kepada media ini, Jumat (29/1/2021).
Menurutnya, apabila situs tersebut dapat dikaji lebih dalam oleh pihak-pihak yang kompeten di bidangnya, maka akan berpotensi menjadi destinasi wisata yang ramai kunjungi masyarakat.
“Penemuan ini bila sudah dipastikan menjadi situs bersejarah, maka masyarakat akan merasakan dampaknya. Pertama, masyarakat lokal akan merasakan hasilnya, dan nantinya akan mampu menambah PAD daerah,” kata Endra begitu panggilan akrab Endra Setiawan.
Sebelumnnya, tambah Endra, pada 2 Agustus 2019 lalu, secara berombongan mulai Lurah, Damang, Mantir, tokoh adat, mahasiswa KKN, Disbudpar dan anggota dewan kabupaten serta mengundang pihak arkeolog turun langsung ke lokasi keberadaan situs yang hingga kini menjadi legenda dan cerita turun-temurun oleh warga setempat dan sekitarnya.
“Bahkan saat itu kita mendapat support, baik dari Disbudpar maupun salah satu anggota DPRD Pulang Pisau, yaitu Bapak Tandean Indra Bella. Beliau memastikan kalau hasil temuan ini merupakan situs sejarah Kapal Banama, maka pihaknya akan mendorong dari segi penganggaran dan lain sebagainya, agar keberadaan situs tersebut bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dan daerah,” tutur berharap Endra.
Sebagaimana diketahui, di Kabupaten Pulang Pisau, tepatnya di Kelurahan Kalawa, Kecamatan Kahayan Hilir, telah ditemukan bekas pecahan rangka sebuah kapal yang diperkirakan telah mencapai ratusan tahun.
Warga kelurahan setempat mempercayainya sebagai pecahan puing Kapal Banama atau Perahu Besar yang melegenda di masyarakat Kalawa. Atas temuan itu, tokoh maupun masyarakat setempat kembali meminta untuk dilakukan pendalaman tentang sejarah keberadaan bekas pecahan yang diprediksi pecahan Kapal Banama. (nk-2)