NUSAKALIMANTAN.COM, Pulang Pisau – Kabar gembira bagi warga Kabupaten Pulang Pisau. Program Pemulihan Ekonomi dampak pandemi Covid-19 terus dilanjutkan hingga tahun 2021 ini.
Beberapa bantuan telah dianggarkan secara terpisah di masing-masing SOPD lingkup Pemkab Pulang Pisau. Khusus bantuan UMKM tidak lagi diserahkan secara tunai, namun dalam bentuk pelatihan dan stimulus bagi peserta pelatihan.
Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) Elieser Jaya, Selasa (9/2/2021).
“Tahun 2021 ini Disperindagkop akan menggelar 3 jenis pelatihan, antara lain pelatihan membuat pola dan desain jahitan, pelatihan pemanfaatan buah, dan pelatihan pemanfaatan ikan,” ungkap Elieser.
Untuk pelatihan membuat pola dan desain diutamakan peserta yang sudah punya kemampuan menjahit. Sedangkan untuk pelatihan pemanfaatan buah akan disesuaikan dengan ketersediaan buah lokal yang ada untuk dimanfaatkan menjadi produk makanan camilan dan lainnya.
“Sedangkan pelatihan pemanfaatan ikan juga disesuaikan dengan ketersediaan ikan lokal yang ada untuk dimanfaatkan menjadi produk makanan yang gampang dipasarkan dalam kemasan,” ucap Elieser.
Dijelaskannya, tahun 2021 ini bantuan tidak lagi dalam satu anggaran khusus, tetapi diserahkan di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menjalankan programnya.
“Untuk pemulihan ekonomi melalui kantor Disperindagkop dan UKM Pulang Pisau, tahun ini khusus peningkatan sumber daya pelaku usaha, melalui pelatihan-pelatihan dan juga stimulus untuk peserta yang mengikuti pelatihan nantinya,” beber Elieser.
Dikatakan Elieser, jika tahun 2020 lalu penyerahan bantuan UMKM dilakukan secara tunai, pada tahun 2021 ini polanya dirubah dalam bentuk lain yaitu berupa pelatihan.
Dalam pelatihan tersebut, lanjutnya, Disperindagkop akan membagi peserta dan akan diatur per kecamatan melalui koordinasi dengan pihak kecamatan sesuai dengan kebutuhan kuota tahun ini.
“Untuk peserta di setiap kecamatan itu ada perwakilannya, dan yang jelas, setiap peserta di masing-masing kecamatan itu adalah mereka yang mempunyai potensi,” ujar Elieser.
Dicontohkan Elieser, seperti pelatihan desain dan pola untuk peserta penjahit, maka pihaknya akan memberikan jatah kepada masing-masing kecamatan untuk mengirimkan pesertanya.
“Untuk itu, akan ada kuota yang dibutuhkan berapa di masing-masing kecamatan, sebab kita tidak bisa mengakomodir keseluruhan,” katanya.
Pelatihan bagi pelaku usaha ini, lanjut Elieser, diharapkan bagi kelompok atau perorangan yang dikirimkan oleh kecamatan itu, bisa mengembangkan usahanya selain untuk kebutuhan ekonomi kelompok atau keluarganya, juga bisa membantu masyarakat.
“Paling tidak, para pelaku usaha yang mengikuti pelatihan ini, harapan kita, setelah mengikuti pelatihan, ia bisa mempraktikkan di masing-masing kecamatannya dan bisa mengembangkan usahanya,” harap Elieser.
Untuk kriteria peserta, lanjut Elieser, adalah mereka yang sudah bisa menjahit, sebab pelatihan di tahun ini terkait pola dan desain. Dan salah satu faktor penting dalam kegiatan menjahit yaitu bagaimana mereka bisa menciptakan pola dan desain. (nk-1)