NUSAKALIMANTAN.COM, Pulang Pisau – Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo menerima penghargaan berupa sertifikat eliminasi Malaria atau sertifikat bebas Malaria di wilayah Kabupaten Pulang Pisau yang diserahkan dan ditandatangani Menteri Kesehatan RI Budi G Sadikin.
Penyerahan berlangsung Selasa pagi (27/4/2021) di Jakarta. Edy Pratowo didampingi Kepala Dinas Kesehatan dr Muliyanto Budihardjo menerima penghargaan tersebut bersama beberapa daerah lain yang juga menerima penghargaan serupa.
Pemberian penghargaan wilayah bebas kasus Malaria tersebut dalam rangka memperingati Hari Malaria Sedunia (HMS) yang digelar setiap tahun tanggal 25 April.
Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo kepada NUSAKALIMANTAN.COM mengatakan, dirinya bersyukur menerima penghargaan eliminasi Malaria tersebut bersama 11 daerah lainnya di Indonesia.
“Saya atas nama Bupati Pulang Pisau mengucapkan terimakasih kepada Bapak Menteri Kesehatan yang telah memberikan penghargaan sertifikat eliminasi malaria kepada Kabupaten Pulang Pisau” sebut Edy.
Bupati juga menyampaikan dengan adanya penghargaan ini maka kita semua patut dan wajib bersama-sama mepertahankan, agar Bumi Handep Hapakat bebas dari malaria.
Apresiasi dan ucapan terimakasih juga dari bapak bupati kepada dinas kesehatan, rumah sakit, puskesmas, tenaga kesehatan dan masyarakat Kabupaten Pulang Pisau, yang telah bekerja keras bersama-sama sehingga Pulang Pisau dapat bebas dari Malaria
“Alhamdulillah, kita bersyukur menerima penghargaan ini, semoga penghargaan ini bisa memacu semangat kita untuk tetap mempertahankan wilayah Kabupaten Pulang Pisau bebas Malaria di masa-masa mendatang,” kata Edy usai menerima sertifikat eliminasi Malaria di aula Siwabessy Gedung Prof Dr Sujudi, Kementerian Kesehatan, Jakarta.
Edy mengungkapkan, Kabupaten Pulang Pisau di masa kepemimpinannya telah banyak menerima penghargaan dari pemerintah pusat. Dia berharap apa yang didapatkan selama ini dapat ditingkatkan atau minimal dipertahankan.
“Kabupaten kita ini sejak beberapa tahun ini telah banyak menerima reward dari pemerintah pusat maupun lembaga-lembaga independent, baik di bidang pemerintahan, pembangunan, dan pengelolaan anggaran. Harapan kita prestasi yang diraih dapat lebih ditingkatkan atau minimal dipertahankan di masa mendatang,” tukas Edy.
Menurut Edy, beberapa penghargaan yang dia terima merupakan buah dari kerjasama antara keplaa daerah dan jajarannya. “Saya kira ini penting, sebab dengan kemampuan manajerial yang baik dalam mengelola pemerintahan maka akan membuahkan hasil yang memuaskan,” ucap Edy.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan dr Muliyanto Budihardjo MHlth Sc mengatakan, apresiasi Eliminasi Malaria ini tidak semua kabupaten di Indonesia mendapatkannya.
“Hanya terdapat 12 Bupati/Walikota se-Indonesia yang menerima penghargaan serupa. Sertifikat ini diberikan sebagai apresiasi kesuksesan penanganan malaria, dan ini dari hasil penilaian dari tim Kemenkes dan provinsi ke Kabupaten Pulang Pisau, angka malaria di bawah standar, kita patut bersyukur,” sebut dr Muliyanto Budihardjo.
Muliyanto menjelaskan, Sertifikat Eliminasi Malaria bisa diperoleh karena dukungan yang tinggi Bapak Bupati dan seluruh tim dinas kesehatan serta semua pimpinan Puskemas dan tim RSUD Pulang Pisau yang berjuang selama 3 tahun berturut turut.
Dirincikan dr Mul, tiga faktor yang mempengaruhi sebuah daerah disebut bebas malaria, pertama tTidak ada kasus malaria indigenous ( penularan dari masyarakat setempat), kedua Annual Parasite incidece < 1/1000 seluruh penduduk, dan ketiga Slide positiif rate < 5 %.
“Ini semua harus di self assessment sekama 3 tahun setelah dilaporkan melalui Bupati ke Dinas Kesehatan Propinsi kemudian baru disampaikan ke Kementerian Kesehatan setelah dirapatkan baru dikirim tim penilai independent dari Pusat ke Kabupaten Pulang Pisau dan setelah melalui perjuangan panjang baru dirapat lagi di tingkat Pusat setelah semua kriteria dipenuhi baru diputuskan kabupaten yang layak dapat Sertifikat Eliminasi Malaria dan diserahkan oleh Menteri Kesehatan pada saat Hari Malaria Sedunia yang sebenarnya jatuh tanggal 25 April tapi tahun ini diundur jadi 27 April”. (nk-1)