NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Food estate sebagai ketahanan pangan untuk memenuhi kebutuhan tersedianya cadangan makanan, sudah dimulai sejak awal pencanangan Juli 2020 lalu.
Dimana ditandai dengan kedatangan Presiden RI Ir H Joko Widodo beserta rombongan ke Desa Bentuk Jaya ( A5 ) Kecamatan Dadahup Kabupaten Kapuas yang merupakan salah satu titik lahan yang terpilih untuk digunakan dalam pengembangan program food estate.
Selasa (4/5) pukul 09.30 WIB, rombongan Sekretaris Jenderal Pertanian Dr. Ir. Momon Rusmono MS, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian DR. Sarwo Edhy, MM dan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr menghadiri program Gerakan Percepatan Tanam di lahan Food estate. Acara tersebut dihadiri juga Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten Kapuas, Perwakilan Korem, Kapolsek Kapuas Murung, Danramil Palingkau dan tenaga teknis bidang pertanian beserta humas kementerian pertanian serta masyarakat.
Direktur jenderal prasarana dan sarana Pertanian DR Sarwo Edhy MM mengatakan dari 30.000 hektar lahan yang disediakan untuk Kalimantan Tengah 29.105 hektar lahan yang telah ditanami. 20.000 hektar dicanangkan lahan untuk Kabupaten Kapuas. Dan sisanya tinggal sedikit yang belum ditanam. Tempatnya di A5 Desa Bentuk Jaya Kecamatan Dadahup, ungkap DR Sarwo Edhy.
Sekretaris jenderal DR Ir Momon Pramono MS, menerangkan komponen dasar keberhasilan program food estate ada ditangan Babinsa PPL dan Tenaga
Pertanian. Program Food estate ini adalah penyangga perekonomian nasional pada masa pandemi. Dimana menunjukan peningkatan dibanding sektor lainnya. Food estate adalah ketahanan pangan untuk memenuhi kebutuhan hidup,
“Yakinkan produksi pangan melalui food estate adalah upaya ketersediaan pangan. Kalimantan tengah akan menjadi kiblat food estate. Makanya harus kerja ekstra untuk menunjukan kemampuan,” tegas Momon Pramono.
Diingatkan juga oleh Sekjend jangan sampai dalam satu wilayah nantinya akan menurunkan penilaian akibat sebuah kegagalan. Food estate ini nantinya juga menggunakan peralatan modern tapi berbasis industri lokal, untuk kemudahan pengolahan pertanian. Dengan gabungan kelompok tani serta tanaman yang bervariasi disamping padi seperti palawijaya dan tanaman lainnya.
“Gunakan laporan berkala kemajuan dari penanaman. Bukan hanya simbolis saja pada saat kegiatan hari ini. Dengan keberhasilan yang akan menjadi acuan untuk wilayah lainnya tentunya,” harap Momon Pramono.
Dijelaskan oleh Sekjend lagi wilayah dadahup memang penuh tantangan karena kondisi alam. Tapi kehadiran gerakan Percepatan ini adalah langkah awal untuk seluruh wilayah lainnya masa tanam April September ini. Untuk itu juga kehadiran kami disini untuk mendorong suksesnya program ini, pungkasnya. (nk-5)