NUSAKALIMANTAN.COM, Pulang Pisau – Seorang suami dan ayah dua anak, Saripin, warga Jalan Lawu RT. 04 RW. 002, Desa Gandang, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Jum’at (25/06) sekitar pukul 17.00 WIB nekad mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Korban bunuh diri ini ditemukan pertama kali oleh sang istri sendiri yang merasa curiga korban tidak keluar dari dalam kamar sejak hari Kamis tanggal 24 Juni 2021 sekitar jam 12.00 WIB dengan kondisi pintu kamar depan terkunci dari dalam.
Sang istri yang curiga tersebut berusaha mengintip ke dalam kamar depan melalui jendela depan, dia melihat suaminya dalam posisi tergantung menggunakan seutas tali yang terikat di kayu kuda-kuda kamar.
Baca juga : Warga Pulang Pisau Ditemukan Tewas Gantung Diri
“Istri korban yang panik berteriak minta tolong sambil memanggil tetangga sekitar yakni Hadi dan Tono Mustofa,” jelas Kapolres Pulang Pisau AKBP Kurniawan Hartono melalui Kapolsek Maliku Ipda Laaser Kristovor, Jumat (25/6/2021).
Laaser menambahkan, setelah dimintai tolong, tetangga tersebut langsung mendatangi rumah korban dan langsung mendobrak pintu kamar, kemudian menemukan korban tergantung dengan posisi leher terlilit tali nilon warna biru yang tergantung di kayu kuda-kuda kamar. Sedangkan, kedua kaki korban menyentuh kasur, korban tidak mengenakan baju dan hanya menggunakan celana dalam.
“Petugas Polsek Maliku bersama Petugas Puskesmas Maliku yang menerima laporan, segera mendatangi TKP dan menemukan korban dengan posisi gantung diri. Kondisi lidah korban tergigit dan mengeluarkan air liur, dari kemaluan keluar air mani dan dari dubur keluar feses,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Kapolsek, saat ditemukan, korban tidak mengenakan baju dan hanya mengenakan celana dalam warna biru.serta ditubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Dari hasil pemeriksaan medis dokter di Puskesmas Maliku, korban dinyatakan meninggal dunia akibat gantung diri.
“Setelah dilakukan olah TKP dan VER, selanjutnya jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga korban. Sementara untuk motifnya, masih dalam penyelidikan,” kata Ipda Laaser Kristopor. (nk-1)