Selasa , 1 Juli 2025
Oknum Kasek
Kasat Reskrim Polres Kapuas AKP Kristanto Situmeang SIK, saat release di Aula Tinggang Menteng Panunjung Tarung Polres Kapuas

Oknum Kasek SD Sempat-sempatnya Berbuat Tidak Senonoh di masa Pandemi

NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Pria Inisial IGPA (43) oknum Kepala Sekolah (Kasek) pada Sekolah Dasar Swasta ( SDS) Pelangi Nusantara PT KRS Desa Sei Ringin, Kecamatan Pasak Telawang Kabupaten Kapuas terpaksa berurusan dengan Satreskrim Polres Kapuas terkait dugaan perbuatan cabul yang dilakukannya.

Walau masa Pandemi dengan belajar sistem Jarak jauh, peristiwa pencabulan itu tetap terjadi. Perbuatan Cabul terjadi pada Sabtu  (22/5) pukul 14.00 di ruang kerja pelaku.

Kapolres Kapuas AKBP Manang Soebeti SIK MSi melalui Kasat Reskrim Polres Kapuas AKP Kristanto Situmeang SIK saat release Rabu (4/8) pukul 09.30 WIB, mengatakan  modus operandi dari peristiwa tersebut adalah dengan alasan perbaikan nilai, murid murid dipanggil satu persatu. Namun pada saat itu terjadilah peristiwa pencabulan tersebut,

“Mula mula dipegangi bagian payudara lalu sampai ke kemaluan dari korban yaitu murid murid dari terlapor. Korban berjumlah 6 orang tapi yang melapor dan dimintai keterangan ada 4, karena yang 2 orang masih sakit. Tidak menutup kemungkinan akan berkembang dan terus kita lakukan penyelidikan,” ujar AKP Kristanto Situmeang.

Kasat Reskrim polres Kapuas menjelaskan lagi salah satu barang bukti yang kita amankan ada laptop, dimana dengan laptop ini terlapor menggunakan untuk mengajak anak anak melihat film orang dewasa ( Film biru),

“Pasal yang dikenakan Pasal 82 ayat (1) Undang Undang RI  Nomor 17 Tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti undang undang nomor 1 Tahun 2016, tentang perubahan atas  undang undang  nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan undang undang   nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman paling lama 15 tahun paling cepat 5 tahun,” sebut AKP Kristanto Situmeang.

Ditambahkan lagi oleh Mantan Kasat Reskrim Polres Barito Utara ini, awal mula kejadian pencabulan ini berawal dari rasa penasaran hingga terjadi perbuatan pencabulan tersebut, pungkasnya. (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *