NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Dalam upaya mendukung program Pemerintah RI melalui Kementrian Pertanian yang melaksanakan pelatihan satu juta petani penyuluh se Indonesia secara daring, Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kapuas Timur turut mensukseskan kegiatan tersebut.
Koordinator BPP Kecamatan Kapuas Timur Sarmino SP, Selasa (10/08) mengatakan, hari ini kita turut mensukseskan pelatihan sejuta petani penyuluh. Banyak petani yang ikut secara mandiri dengan zoom metting maupun secara bersama di BPP Kapuas Timur. Setiap desa yang mengikuti pelatihan sebanyak 40 orang petani dan selebihnya penyuluh pertanian. Dan di BPP hanya 25 orang terdiri dari semua penyuluh dan Ketua Gapoktan dan Ketua Poktan,
“Materi Pelatihan berkenaan Pemupukan Tanaman dan Kebijakan Kredit Usaha Rakyat. di sampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr. dan narasumber lainnya,” jelas Sarminto.
Di Tempat yang sama Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas Jarwadi SP menyampaikan apresiasi kepada BPP Kapuas Timur yang turut mengikuti kegiatan Pelatihan Sejuta Petani Penyuluh secara daring ini. Kita memang sengaja di tugaskan ke BPP Kapuas Timur untuk melihat secara langsung pelaksanaan Pelatihan ini. Di BPP kegiatan ini terbatas dengan tidak lebih 25 orang peserta yang hadir dan tetap menggunakan Prokes,
“Dengan pelatihan ini tentunya membuka wawasan petani agar materi materi yang di sampaikan dapat bermanfaat dan membuka wawasan petani. Petani Kapuas Timur juga di harapkan sudah saatnya untuk semuanya menanam padi unggul walau dengan tetap tidak meninggalkan kebiasaan untuk menanam padi lokal. Sehingga dalam satu tahun bisa dua kali panen,” beber Juwadi
Ditambahkan Juwadi lagi, jika itu terjadi maka penghasilan petani akan meningkat. Apalagi jika menanam padi hibrida seperti yang di tanam di terusan, ujarnya.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bersatu Desa Anjir Mambulau Timur Suhardi juga mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat bagi petani . Berkenaan kebijakan pemupukan kita di Kapuas Timur tidak kebagian pupuk bersubsidi SP 36, maka tentu kita berharap tahun depan di Kapuas Timur harus ada masuk dalam e-RDKK pupuk bersubsidi SP 36. padi yang tidak di pupuk dengan SP 36 rawan roboh. Sebab padi lokal kita itu batangnya tinggi. Ungkap Suhardi.
Juga berkenaan materi kebijakan KUR tentu sangat membantu petani yang kekurangan modal dalam melakukan usaha pertanian. Kita sangat berharap pihak Bank betul-betul melaksanakan kebijakan yang sudah diterapkan pemerintah dengan tidak mempersulit dan memperlambat proses kredit sehingga tidak menjadi kekecewaan petani, pinta Suhardi. (wan)