NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Untuk menyukseskan program Food Estate yang salah satu tujuan untuk ketahanan pangan, diperlukan penunjang seperti ketersediaan air. Untuk itu diadakan kegiatan normalisasi aliran sungai. Desa Sei Asem Kecamatan Kapuas Hilir, sungai yang dinormalisasi adalah Sungai atau Handel Basirih wilayah RT 7. Senin (30/8) pukul 11.30 WIB, dihalaman kediaman Kades Sei Asem diadakan sosialisasi untuk kegiatan normalisasi tersebut.
Acara sosialisasi normalisasi ini di hadiri oleh Kapolsek Kapuas Hilir AKP Volvy Apriana S.Pd, MA, Kepala Desa Sei Asem, Masrawan serta perangkat desanya, Ketua RT 7 Anise, Bhabinkamtibmas Ipda A. Ritonga, Babinsa Serda Sahad Manalu dan Humas PT Wika Taupik R serta Dari Balai Wilayah Sungai Kalimantan II.
Kepala Desa Sei Asem Masrawan, menjelaskan maksud diadakan sosialisasi dari kegiatan normalisasi ini adalah upaya kita untuk mendukung program pemerintah ini. Tentu dengan pertemuan ini kita berharap aspirasi baik dari masyarakat dan pelaksana bisa sinkron. Akhirnya akan kita temukan kerjasama yang baik.

“Suatu keberuntungan Desa Sei Asem, termasuk yang di normalisasi selain dari beberapa desa lainnya. Hal ini harus kita dukung bersama. Karena pihak pelaksana bisa saja mengalihkan normalisasi ini jika ternyata banyak kendala yang ditimbulkan dari gejolak di masyarakat. Maka dari itu kita harus meminimalkan kendala dengan pertemuan atau sosialisasi ini,” tegas Masrawan.
Kapolsek Kapuas Hilir, AKP Volvy Apriana, S.Pd MA, memberi sambutan setelah Kades untuk sosialisasi dengan mengutip sebuah pesan yaitu, semua masalah bisa diselesaikan dengan koordinasi, dan tidak ada permasalahan yang tidak bisa diselesaikan bila kita saling berkoordinasi dengan baik, makanya pertemuan sosialisasi untuk normalisasi adalah hal penting agar kita bisa saling bisa memberi masukan. Kita sebagai anggota masyarakat harus mendukung program pemerintah salah satunya normalisasi sungai untuk irigasi.
“Dengan normalisasi sungai ini banyak manfaat yang bisa diperoleh selain untuk pertanian, juga untuk ketersediaan air serta mendukung jika terjadi karhutla. Jadi semoga kita semua mendukung kegiatan pusat yang sangat membantu kita semua ini,” ungkap AKP Volvy.
Ditambahkan Kapolsek lagi, kita Polri adalah pengayom dan perlindungan masyarakat serta hal yang berkait dengan masalah hukum, tentu tidak ingin saat berjalannya kegiatan normalisasi ini, ada hal yang tidak diinginkan saat dijalankan kegiatan normalisasi ini.
“Maksudnya semoga tidak ada protes dari warga yang hingga sampai memenuhi persyaratan melanggar hukum, dan untuk itu kita harus mampu bermusyawarah kedepannya nanti,” tegas AKP Volvy lagi.
Acara selanjutnya dilanjutkan tim teknis terkait masalah pekerjaan yang disampaikan oleh Humas dari PT WIKa selaku pelaksana normalisasi dan petugas dari Balai Wilayah Sungai Kalimantan II. Untuk lebih jelas lagi dilanjutkan tanya jawab diakhir acara. (wan)