NusaKalimantan.Com Kanal Informasi yang Lugas, Cerdas, Terpercaya
NUSAKALIMANTAN.COM, Pulang Pisau – Potensi perikanan darat dan laut di wilayah hilir Kabupaten Pulang Pisau, terutama dua kecamatan yakni Kahayan Kuala dan Sebangau Kuala saat ini belum sepenuhnya terekploitasi.
Namun, kata Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Pulang Pisau Suhardi mengatakan, saat ini justru budi daya perikanan lokal air tawar lebih berpotensi untuk dikembangkan. Mengingat ketersediaan ikan laut tangkap lama-kelamaan akan mengalami penurunan akibat overfishing. Ikan di laut semakin sulit didapatkan.
“Sedangkan ikan air tawar dapat secara berulang dibudi dayakan dan lebih efesien serta lebih menguntungkan. Karena konsumsi ikan air tawar ini dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan seiring tumbuhnya perekonomian masyarakat,,” ujar Suhardi.
Suhardi juga mengaku sering menerima aspirasi masyarakat petani nelayan yang menginginkan bantuan bibit perikanan, seperti bibit ikan Nila, Patin, dan bibit ikan Papuyu, bahkan ikan Lele.
“Memang biasanya bibit ikan yang ada di Dinas Perikanan dan Kelautan hanya bibit ikan Nila dan Patin. Tapi sebagian masyarakat nelayan juga ada yang mengusulkan bibit Ikan Papuyu dan Lele,” kata Suhardi, Rabu (6/10/2021).
Legislator Golkar Pulang Pisau ini menyarankan agar Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pulang Pisau membuat inovasi budidaya ikan air tawar lokal, seperti Ikan Gabus (Haruan), Papuyu dan Lele yang sudah dikembangkan di daerah lain.
“Baru-baru tadi kami dari Komisi II melakukan kunjungan ke Provinsi Kalsel tepatnya di BPBAT Mandiangin untuk melihat langsung pengembangan budidaya ikan lokal air tawar seperti ikan Gabus, Papuyu dan Ikan Lele, nampaknya prosfeknya menjanjikan,” kata Suhardi.
Oleh sebab itu Komisi II mendorong dinas terkait untuk membuat terobosan budidaya ikan air tawar lokal yang cukup menjanjikan ini untuk meningkatkan kesejahteraan petani nelayan dengan menyiapkan bibit dan perlengkapan pendukungnya. (nor)
