Rabu , 2 Juli 2025
Belajar Pengelolaan UMKM
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Balangan dan Dinas Dagprinkop UKM Kabupaten Kapuas

Belajar Pengelolaan UMKM DPRD Balangan Kunjungi Kapuas

NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – DPRD Kabupaten Balangan melalui Komisi III berkunjung ke Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Usaha Kecil Menengah ( Disdagperinkop UKM) untuk mempelajari tentang Pengelolaan UMKM. Kedatangan rombongan DPRD Balangan disambut oleh Ferdinan Junarko Kabid Industri  bersama Kastalani pengawas Koperasi, Di Aula Kantor Disdagperindagkop Kabupaten Kapuas Jalan Tambun Bungai Kuala Kapuas, Kamis (10/2) pukul 10.00 WIB.

Hafiz Ansyari Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Balangan mengatakan maksud kedatangan ke Kantor Dinas Dagprinkop Kabupaten Kapuas ini adalah untuk mempelajari tentang UMKM dan Pemberian Dana Untuk UMKM tersebut. Dinas Dagprinkop Kabupaten Kapuas menjadi referensi. Dimana acuan kami adalah Kabupaten Kapuas merupakan kabupaten induk. Terkait juga komisi komisi Ii bermitra dengan perdagangan dan koperasi.

“Banyak ilmu dan manfaat dari diskusi untuk kami adopsi. Dimana UMKM merupakan upaya menyiasati pengembangan usaha dari masyarakat di tempat kami Kabupaten Balangan nantinya,” ungkap Hafiz Ansyari.

Disdagperinkop Kabupaten Kapuas melalui Kabid Industri Ferdinan Junarko  dan Kastalani  merasa senang menjadi acuan, dimana pengelolaan UMKM Kami melalui kemitraan dan melakukan pembinaan dari 17 Kecamatan yang ada. Dimana sekitar 21.000 lebih mendapat bantuan waktu itu melalui ajuan ke Kementerian sebanyak sekitar 30 000 melalui kecamatan. Dengan melalui kecamatan itulah kita menginput, dan Kapuas terbanyak di Kalteng.

“Kemitraan ini merupakan andalan didampingi kita kembangkan pula dengan perusahaan di wilayah tersebut untuk memberikan CSR nya. Menggali potensi usaha didaerah tersebut. Misal perikanan, baik itu produksi ikan maupun yang bisa dihasilkan dari ikan.  Bemitra dengan Disnaker dalam pengelolaan. Selain itu bidang industri lainnya Kapuas sudah mengembangkan karet Indus rotan dan lain sebagainya untuk menjalin kemitraan membantu UMKM,” ungkap Kastani.

Sementara Kabid Perindustrian Ferdinon Junarko memaparkan keaneka ragaman produksi yang dihasilkan oleh masyarakat ntuk lebih menarik dan memiliki nilai jual yang tinggi. Karet, rotan, pengolahan makanan dan lainnya.

“Setiap kecamatan dibangun pasar dengan memanfaatkan dana Pokir untuk menunjang pemasaran hasil dari masyarakat ini. Dana Pokir juga bisa membantu masyarakat dalam pengembangan industri dari masyarakat dengan dikelola kelompok ataupun BUMDes. Sedang untuk pemasaran Kapuas untuk UMKM sudah ada beberapa aplikasi untuk itu,” sebut Ferdinan Junarko. (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *