Rabu , 2 Juli 2025
Kapuas Hulu
Bukit Tungkul Lisung objek wisata yang belum tergarap dan H. Suparman Kadis Budpora Kapuas

Kapuas Hulu Punya Obyek Wisata Menjanjikan Belum Digali

NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Kecamatan Kapuas Hulu Kabupaten Kapuas memiliki tiga titik spot obyek wisata seperti air terjun dan jeram, bongkahan batuan besar yang berbentuk berbagai macam hewan serta Batu gantung yang menyerupai goa yang apabila berada dilokasi paling ujung dapat dengan leluasa melihat kabupaten Murung Raya, perlu mendapatkan perhatian pemerintah daerah terutama bidang Pariwisata Kabupaten Kapuas.

Lokasi tersebut jaraknya hanya 10 Km dari Ibukota Sei Hanyo, keberadaan Bukit Tungkul Lisung yang tingginya kurang lebih 2.000 meter terletak  di Dusun Tosah Desa Jakatan Pari Kecamatan Kapuas Hulu. Saat sekrang kelompok masyarakat setempat yang peduli akan lingkungan sangat mengharapkan dengan adanya campur tangan pemkab guna mengolah lokasi tersebut agar jangan sampai dirusak, selain dapat meningkatkan PAD dari sumber wisata dan juga dapat meningkatkan pendapatan tambahan bagi warga sekitar.

Bambang Supriadi dan juga Ndut warga setempat mengutarakan titik spot lokasi yang bisa dijual kepada wisatawan seperti tempat pemadian air terjun dengan air berwarna merah konon diercaya masyarakat sekitar tempat pemandian Bawi Kameloh. Bebatuan besar yang berbentuk berbagai macam hewan serta goa yang dipercaya sebagai lokasi pertapaan sekaligus persembunyian para pejuang karena lokasinya tepat ada di bawah tebing. Terlihat ada bekas-bekas perapian dan tempat menyerupai kamar tidur.

“Walaupun diguyur hujan deras saat berada dilokasi, ada tempat berteduh di dalam lokasi bebatuan gantung yang berbentuk seperti goa tersebut. Hutan yang ada di bukit Tungkul Lisung ini tergolong masih perawan karena disepanjang jalan menuju lokasi tidak terlihat adanya bekas penebangan pohon, kalau lokasi ini terbuka para wisatawan akan disuguhi dengan adanya juntaian akar bajakah,” terang mereka.

Mereka sangat mengharapkan pemkab dalam hal ini Dinas terkait dapat mengolah lokasi ini untuk dapat di benahi dan dapat terjaga keasrianya, takutnya kalau dibiarkan selain akan terjadi kerusakan alam serta ekosistim yang ada didalamnya oleh adanya aktifitas penebangan ilegal.

“Sudah barang tentu obyek ini tidak akan ada nilainya lagi, setidaknya akan ada pendapatan bagi kami warga sekitar apabila lokasi ini terbuka bagi para wisatawan,” Kata Bambang yang diamini oleh Simpek.

Dilain tempat, Kepala Dinas Budaya Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) H Suparman S.IP, M.Si yang membidangi kepariwisataan, saat ditemui Kamis (24/2) setelah mengikuti pelantikan pengurus Perbasi Kapuas mengatakan, kita memang banyak memiliki tempat wisata yang  belum diapa-apakan masih murn.  Sangat memiliki nilai historis dan  filosofi tinggi.

“Apalagi gambaran-gambaran tadi itu bisa menjadikan nilai nilai pariwisata nya  lebih tinggi, karena apa yang dilihat itu nanti bisa dirasakan oleh wisatawan baik lokal, maupun mancanegara. Saya yakin dan percaya ini menjadi objek wisata yang sangat masif dan bisa menjadi sebuah tempat wisata yang bernilai,” pungkas H Suparman. (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *