Rabu , 2 Juli 2025
Bupati Ben Brahim
Peninjauan Rombongan Ke Pelabuhan Batanjung Kabupaten Kapuas

Bupati Ben Brahim Ajak Investor Kunjungi Pelabuhan Batanjung

NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas –  Ucapan Bupati Kabupaten Kapuas Ben Brahim S. Bahat dalam sambutannya berharap dengan adanya investor untuk Pelabuhan Batanjung akan membawa dampak berupa kemajuan dan kesejahteraan untuk masyarakat Kabupaten Kapuas.

Kalimat tersebut disampaikan saat menerima Pangeran Yura Kesteria beserta rombongan saat meninjau langsung Pelabuhan Batanjung di Kabupaten Kapuas yang berpotensi untuk dibangun oleh pihak tim BIMP-EAGA Multipro Resources.

Pangeran Yura yakin bahwa Pelabuhan Batanjung akan menjadi tempat yang produktif di kemudian hari. Investasi tersebut berpengaruh juga untuk kesejahteraan masyarakat yang ada di Kabupaten Kapuas, seperti Pelabuhan Batanjung sangat penting untuk membawa bahan-bahan mentah hasil dari Kabupaten Kapuas. Selain itu, rencananya Pangeran Yura juga akan membuat depo minyak dan gas yang besar di sekitaran daerah Batanjung.

Keberadaan Pelabuhan Batanjung di Desa Batanjung, Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah diharapkan akan menjadi pintu masuk pasokan barang dan sembako juga penumpang yang didatangkan dari Pulau Jawa ke Kalteng untuk memasok barang ke Kapuas, Pulangpisau, Palangkaraya, Kabupaten Gunungmas, dan Katingan. Bupati Kapuas mengungkapkan bahwa dirinya sangat mengapresiasi untuk mempercepat pemungsian Pelabuhan Batanjung. Hal ini diungkapkan beliau karena Pelabuhan Batanjung sangat strategis. Selain itu, selama ini pihaknya masih bergantung dengan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin di Kalimantan Selatan yang jaraknya lebih jauh dibandingkan dengan Pelabuhan Batanjung.

Pelabuhan sebagai prasarana transportasi yang mendukung kelancaran sistem transportasi laut dan memiliki fungsi yang erat kaitannya dengan faktor-faktor sosial dan ekonomi. Secara ekonomi, pelabuhan berfungsi sebagai salah satu penggerak roda perekonomian karena menjadi fasilitas yang memudahkan distribusi hasil-hasil produksi, sedangkan secara sosial, pelabuhan menjadi fasilitas publik di dalamnya berlangsung interaksi antarpengguna (masyarakat) termasuk interaksi yang terjadi karena aktivitas perekonomian. Secara lebih luas, pelabuhan merupakan titik simpul pusat hubungan dari suatu daerah pendukung dan penghubung dengan daerah di luarnya.

Pelabuhan berdasarkan pengusahaannya mempertimbangkan faktor komersil pelabuhan dan lebih tertuju pada status pelabuhan seperti pelabuhan yang diusahakan. Artinya, pelabuhan ditujukan untuk memberikan pelayanan maksimal bagi pengguna (maskapai pelayaran dan masyarakat) untuk mendukung fungsi komersil pelabuhan. Pemakaian pelabuhan ini dikenakan biaya, seperti biaya jasa labuh, jasa tambat, jasa pemanduan, jasa menumpukan, bongka muat, dan sebagainya. Pelabuhan barang memiliki dermaga yang dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat barang, seperti kran (derek) untuk mengangkut barang, fasilitas reparasi, dan gudang penyimpanan dalam skala yang memadai fasilitas yang biasanya terdapat pada sebuah terminal berkaitan dengan fungsinya sebagai transportasi perpindahan antara sistem transportasi laut dan sistem transportasi darat.

Pelabuhan Batanjung diharapkan menjadi pintu gerbang pelabuhan Kalimantan Tengah yang dapat mengekspor hasil bumi. Bahkan jika memungkinkan industri juga dapat dipusatkan di tempat tersebut. Penggunaan kapal barang khusus dibuat untuk mengangkut barang di Pelabuhan Batanjung. Pada umumnya kapal barang mempunyai ukuran yang lebih besar dari pada kapal penumpang. Kapal barang ini dapat berupa kapal barang umum, kapal barang curah, kapal tangker, dan kapal khusus. Peran Pelabuhan Batanjung dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di daerah Kabupaten Kapuas dan tentu memberikan dampak positif. Penerapan fungsi di Pelabuhan Batanjung ke depannya dapat berkembang menjadi kota pelabuhan berskala besar.  (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *