Kamis , 21 Agustus 2025

Saat Hujan Rombongan Disbudpora Kapuas Beli Jualan UMKM di Pasar Ramadhan

NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Pasar Ramadhan dalam beberapa tidak bisa terlaksana disebabkan Pandemi Covid 19 yang melanda. Apalagi dengan batasan batasan terkait berkumpul orang banyak serta menghindari kerumunan. Pada tahun 2022 M / 1443 H, kerinduan akan adanya pasar Ramadhan terobati. Walau tidak dari awal Ramadhan.

Untuk pertama kali sejak diresmikan pembukaan Pasar Ramadhan, Selasa (19/4) pukul 15.00 WIB hujan mengguyur Kota Kuala Kapuas, dan tentu saja lokasi pasar Ramadhan yang terletak di Komplek Stadion Jalan Maluku Kuala Kapuas ikut terguyur hujan pula. Adanya hujan, mengurangi aktifitas belanja pengunjung Ramadhan dan berpengaruh pada kelompok UMKM yang berjualan di tempat itu.

Salah pedagang Roti Sobek bang Yahya, semula mengeluhkan dagangan hari ini akan susah laku, karena hujan, namun beruntung adanya kunjungan dari rombongan kantor Dinas Budaya Pemuda dan Olah raga yang membeli dagangan walau sedang hujan, cukup terbantu.

” Adanya SOPD secara bergiliran mengunjungi pasar Ramadhan adalah hal yang positif membantu berkembangnya pelaku usaha terlebih pasca Pandemi Covid 19 ini,” ucap Yahya.

Terpisah Kepala Dinas Budaya Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kapuas, H Suparman S.IP., M.Si., membenarkan rombongan Disbudpora berbelanja ke pasar Ramadhan, beli takjilan dan lainnya, kemudian kita bagi kepada tukang Beca dan masyarakat lain didekat lokasi pasar Ramdhan. Sekalian ini juga wujud berbagi kita dari Disbudpora dalam suasana bulan puasa ini,

” Takjil atau makanan yang kita beli juga dibagi didekat rumah oleh ibu Ketua DWP Dispora yang ikut berbelanja bersama kita,” sebut H. Suparman.

Erni Yulianti, SE fungsional Analis Kebijakan Bidang Kebudayaan, menyampaikan kita bersama baik ASN maupun tekon dan pelajar yang magang di kantor kita Disbudpora Kapuas, secara berombongan ke pasar Ramadhan untuk berbelanja demi mensuksekan dan membantu pelaku usaha disana. Karena pelaku usaha dan keberadaan psar Ramadhan adalah bagian dari budaya yang kita miliki, sebut Erni. (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *