NUSAKALIMANTAN.COM, Pulang Pisau – Aksi teror buaya pemangsa di daerah aliran sungai (DAS) Sebangau, Kecamatan Sebangau Kuala, Kabupaten Pulang Pisau membuat warga setempat semakin resah.
Bayangkan, dalam tahun 2022 ini, sudah tiga kali buaya muara Sebangau memangsa manusia, terutama warga yang beraktifitas di sungai DAS Sebangau.
Pada 14 Januari 2022 lalu, seorang pekerja bandsaw yang belum diketahui identitasnya di Muara Sampang, Desa Paduran Sebangau, Kecamatan Sebangau Kuala, Kabupaten Pulang Pisau juga hilang akibat dimangsa buaya.
Saat itu, Camat Sebangau Kuala Sugianto membenarkan bahwa ada salah seorang warga pekerja bandsaw dimangsa buaya dan sempat belum ditemukan jasadnya.
“Betul mas, kejadiannya sekira pukul 15.00 WIB sore hari saat cuaca mendung dan hujan gerimis,” kata Camat Sebangau Kuala, Jumat (14/1/2022) lalu.
Sementara Kades Paduran Sebangau, Bahtiar mengungkapkan, kronologis saat korban diterkam buaya pada saat itu pekerja bandsaw tersebut sedang bekerja dengan posisi di atas air (DAS Sei Sebangau).
“Kronologis nya sesuai info yang kami terima, ada 4 pekerja bandsaw, dua di atas dan dua di sungai, salah satu yang di sungai itu yang diterkam buaya hingga saat ini belum ditemukan,” kata Kades diamini Camat.
Kemudian Pada 1 Maret 2022 lalu, Ahmadi, seorang warga Desa Kanamit, Rt/Rw 003/00, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau juga menjadi salah satu korban keganasan predator Muara Sebangau ini.
Persitiwa tersebut terjadi bermula pada hari Senin tanggal 28 Febuari 2022 sekira Jam 17.00 Wib, pada saat korban atas nama Ahmadi sedang bekerja kayu galam di pinggir DAS Sebangau Desa Paduran Sebangau, korban tiba-tiba korban disambar dan dimangsa buaya kemudian korban baru ditemukan pada keesokan harinya yaitu pada hari Selasa tanggal 1 Maret 2022 sekira jam 08.00 wib yang berjarak kurang lebih satu kilometer dari lokasi atau TKP.
Kapolsek menambahkan, korban disambar buaya tersebut kondisi tubuh korban saat ditemukan dalam keadaan tidak utuh, lengan kiri dan kanan hilang, kaki sampai pinggang hilang dan bagian kepala korban terdapat bekas gigitan binatang buas (buaya) kemudian korban di ke puskesmas Sebangau untuk melakukan visum dan korban selanjutnya di bawa kerumah duka Desa Kanamit untuk dimakamkan.
Berdasarkan urutan peristiwa nahas yang menimpa warga akibat dimangsa buaya, sejumlah warga yang dikomandoi Kepala Desa Paduran Sebangau Bakhtiar bermusyawarah dengan warga setempat untuk menghentikan aksi teror buaya Muara Sebangau tersebut.
Terakhir kejadian Minggu (15/5/2022), korban dimangsa buaya di aliran DAS Sebangau kembali terjadi, tepatnya di lingkungan RT 05 Muara Sampang, Desa Paduran Sebangau, Kecamatan Sebangau Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, Minggu (15/5/2022) sekira pukul 17.00 WIB.
“Betul, kami dapat kabar dari bos bandsaw bahwa ada salah satu anak buahnya diterkam atau disambar buaya,” kata Kepala Desa Paduran Sebangau, Bahtiar via telepon.
Menurutnya korban saat ini masih melakukan pencarian terhadap korban. Dia berharap korban segera ditemukan.
“Sebenarnya kami sehari sebelum kejadian ini, bersama warga desa setempat telah bermusyawarah untuk mencari pawang buaya dengan harapan agar buaya-buaya di DAS Sebangau tidak lagi memakan korban,” tukasnya, Senin (16/5/2022).
Namun, Kades Bahtiar memberi catatan bahwa warga setempat mencari pawang yang benar-benar pawang buaya profesional untuk dapat menghentikan teror buaya pemangsa. “Kami sudah musyawarahkan ini bersama warga bahkan sebelum terjadinya peristiwa hari ini,” tuturnya. (nk-1)