NUSAKALIMANTAN.COM, Pulang Pisau – Peringatan Haul ulama kharismatik KH Mardiansyah atau dikenal dengan Abah Guru Bahaur di Sei Pal Dalam, Desa Bahaur Hilir, Kecamatan Kahayan Kuala, Kabupaten Pulang Pisau dibanjiri jemaah dari berbagai penjuru daerah Kalteng dan Kalsel.
Peringatan haul atau peringatan setahun setelah Almarhum Abah Guru Bahaur meninggal dunia pada 22 Syawal 1442 H lalu itu dilaksanakan pada Kamis (26/5/2022) dipusatkan di Musala Abna’ul Khalidiyah yang berdekatan dengan lokasi kubah (makam) serta rumah beliau.
Lokasi Kubah Abah Guru Bahaur ini telah ditetapkan Pemkab Pulang Pisau sebagai salah satu destinasi wisata religi karena banyaknya umat Islam yang melakukan ziarah di makam Abah Guru Bahaur.
Terkait Haulan, menurut salah seorang panitia pelaksana, persiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum hari H dengan menyiapkan konsumsi nasi bungkus sebanyak 7.000 buah.
“Kami siapkan 7.000 bungkus nasi untuk para jemaah, namun persediaan tersebut hampir tidak cukup karena membludaknya jemaah,” kata Hurni Rutami, Sabtu (28/5/2022).
Menurut Hurni, panitia bahkan meminta bantuan Pemkab Pulang Pisau melalui Dinas Perhubungan untuk menyiapkan armada fery penyeberangan tambahan di Pangkoh Hulu-Palambahen karena fery masyarakat yang tersedia tidak mampu menampung arus jemaah yang datang menghadiri haulan.
Sementara Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pulang Pisau KH Suriyadi SPd MM menyambut baik kegiatan haul Abah Guru Bahaur. Menurutnya kegiatan haul atau mengenang orang-orang Shaleh merupakan hal yang positif untuk menanamkan kecintaan terhadap ulama dan orang-orang yang saleh serta dapat mendatangkan rahmat dari Allah SWT.
“Harapan kita kegiatan haul seperti dapat dilaksanakan kembali di waktu mendatang dengan lebih meriah. Selain itu kita berharap dengan memperingati haul seperti ini kita berharap kelak di akhirat nanti Allah kumpulkan kita bersama orang-orang yang saleh.
KH Suriyadi juga mengatakan, fenomena haul yang dihadiri oleh ribuan jemaah tersebut memang kerap terjadi di Indonesia. Biasanya haul yang banyak dihadiri adalah haul ulama kharismatik yang selama hidupnya mendedikasikan diri untuk mengajarkan ilmu agama melalui dakwah di majelis-majelis.
“Abah Guru Bahaur merupakan salah satu dari sekian banyak Aulia Allah yang berada di tengah-tengah masyarakat mengajarkan ilmu agama. Kita masyarakat Pulang Pisau tentu merasa bersyukur dengan keberadaan beliau sejak beliau masih hidup hingga wafat tetap dicintai oleh umat Islam,” tutur H Suriyadi.
Selain itu, lanjut H Suriyadi, dengan adanya haulan seperti ini dilaksanakan setiap tahunnya maka akan berdampak positif bagi masyarakat Kabupaten Pulang Pisau khususnya Kecamatan Kahayan Kuala.
“Dengan datangnya umat Islam dari berbagai penjuru daerah akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat, ini yang disebut dengan membawa manfaat baik semasa beliau masih hidup bahkan ketika beliau sudah wafat, begitulah Aulia Allah walaupun sudah wafat Allah tetap muliakan,” ujar KH Suriyadi. (nk-1)