Selasa , 1 Juli 2025
Innalillah
Polisi sedang menunjuk lokasi tempat kejadian perkara (TKP) meninggalnya seorang warga akibat tersengat listrik

Innalillah! Seorang Warga Meninggal Tersengat Listrik Saat Gotong Royong Memperbaiki Masjid

NUSAKALIMANTAN.COM, Pulang Pisau – Seorang warga Dusun Parahandai RT. 02 Desa Karya Bersama Kecamatan Pandih Batu Kabupaten Pulang Pisau meninggal dunia akibat tersengat listrik saat melakukan gotong royong atau kerja bakti memperbaiki lantai masjid dusun setempat, Minggu (29/5/2022) sekitar jam 09.00 WIB.

Identitas korban menurut keterangan polisi atas nama Muhamad Karim alamat Dusun Parahandai Desa Karya Bersama Kecamatan Pandih Batu.

Kapolres Pulang Pisau AKBP Kurniawan Hartono melalui Kasihumas Polres Pulang Pisau AKP Daspin menguraikan kronologis kejadian, pada hari Minggu tanggal 29 Mei 2022 sekitar jam 09.00 Wib di Desa Parahandai RT.02 Desa Karya Bersama Kec. Pandih Batu tepatnya di Masjid AL Fajar warga sebanyak kurang lebih 15 orang melakukan gotong royong atau kerja bakti memperbaiki lantai masjid bagian tempat imam.

“Sebelumnya lantai tersebut jika air pasang sering tergenang sehingga dibongkar dan akan ditinggikan, pada saat itu lantai yang terbuat dari kayu. Pada saat membongkar korban sedang menumbuk kayu yang akan digunakan sebagai tongkat atau pondasi tempat imam,”ujar Daspin.

Setelah menumbuk kayu, lanjutnya, korban mencuci badannya yang kotor k di air sungai yang berada di tempat imam yang masih berada di dalam masjid, pada saat itu kondisi air pasang namun tidak pasang tinggi.

“Kemudian setelah membersihkan badannya korban mengambil bor listrik yang kabelnya sudah tertancap di terminal listrik dan sudah disalurkan ke stop kontak yang berada didalam masjid, tidak lama kemudian setelah memegang bor tersebut belum sempat bornya dinyalakan korban tersebut langsung terjatuh ke belakang ke air dalam kondisi masih memegang Bor,” terangnya.

Warga lain yang melihat dan mendengar kejadian tersebut langsung mencabut kabel yang berada di stop kontak dan ada juga yang mematikan meteran listriknya. Beberapa warga lainnya langsung mengangkat korban ke lantai tengah masjid dan pada saat itu korban berucap “Laila Ha Ilallah, Allahu Akbar”.

Selanjutnya korban pingsan dan kemudian warga memanggil bidan desa untukl mengecek kondisi korban, denyut nadi dan denyut jantung korban tersebut sudah tidak ada.

“Untuk memastikan, warga membawa korban ke Puskesmas Pangkoh dan sesampainya di Pangkoh setelah diperiksa oleh dokter korban dinyatakan sudah meninggal dunia. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan korban pada saat itu tidak menggunakan baju dan menggunakan celana pendek warna abu-abu,” tutup Daspin. (nk-1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *