NUSAKALIMANTAN.COM, Barito Selatan – Rumah tahanan (Rutan) Kelas II B Buntok, Kabupaten Barito Selatan adalah rumah bagi pembinaan untuk masyarakat tersandung hukum di wilayah Kabupaten Barsel dan sekitarnya.
Rutan ini membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah terkait, hal tersebut juga mendukung upaya petugas untuk membina para petugas agar para warga beniaan agar nantinya tidak melanggar Hukum yang berlaku dan sudah mempunyai keterampilan apa bila sudah keluar dari Rutan nantinya.
Hal tersebut diungkap Oleh Kepala Rumah Tahanan Kelas IIB Buntok Edi Cahyono, SH MH saat dikonfirmasi awak media, Senin (20/6/2022).
“Demi menunjang warga binaan Rutan Buntok kita harus mempunyai fasilitas dan mekanisme yang baik agar warga binaan kita bisa baik ke depannya serta manusia yang siap diterima kembali di tengah masyarakat apabila sesudah menjalani masa hukuman serta mempunyai bekal ketrampilan yang sudah diajarkan seperti menjahit, perbengkelan, mengolah bahan-bahan kerajinan tangan dan mengolah bahan makanan yang siap jual seperti makanan ringan dan kerupuk ikan,” papar Edi Cahyono.
Menurut dia, bahan baku untuk kerajinan sebagian didatangkan dari luar Rutan seperti kain dan bahan rotan serta kertas dari pasaran dan sumbangan dari pemerintah, dan ada juga dari dalam sendiri , misalnya bahan baku kerupuk.
“Karena kita sudah mempunyai kolam ikan untuk memeliharanya bersama petugas Rutan dan warga binaan untuk bahan baku membuat kerupuk ikan Nila dan lainnya,” terang Edi Cahyono.
Dia mengakui saat ini masih terkendala masalah tempat yang tidak menunjang di kala musim penghujan dan banjir sehingga fasilitas tempat senamnya warga binaan, dan taman berolahraga terendam banjir sehingga para warga binaan tidak bisa menjaga kebugaraan badan untuk berolahraga.
Edi Cahyono selaku Kepala Rutan Buntok berharap agar pemerintah terkait memindahkan Rutan yang sekarang ini sebab sebenarnya Rutan ini tidak layak huni dan dia berupaya agar Rutan ini layak dihuni manusia dan tidak melakukan pembiaran, tugas ini adalah untuk memajukan agar warga binaan bisa lebih baik lagi dan diterima di tengah masyarakat, tutup Edi Cahyono. (stiv)