NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Untuk memberikan rasa seni dan kesadaran hidup teratur serta berpegang pada adat istiadat, Rumah Tahanan Kelas II B Kuala Kapuas menggandeng Disbudpora Kabupaten Kapuas, menggelar nonton bareng Film Nyai Undang, Senin ( 22/8) pukul 14.00 WIB di Aula Rumah Tahanan ( Rutan ) Kapuas Jalan Tjilik Riwut Gang IV Kuala Kapuas.
Acara Nonton Bareng Film Nyai Undang yang dibuka oleh Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Tony Aji Pranoto, AMd.,IP.,SH.,MH didampingi Kepala Dinas Budaya Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kapuas, H Suparman S.IP., M.Si., ASN dan karyawan di Disbudpora Kapuas serta Pegawai dilingkungan Rutan IIB Kuala Kapuas dan Pemain Film Nyai Undang serta penonton warga binaan Rutan Kelas IIB Kapuas.
Kepala Rutan Kelas II B Kuala Kapuas, Toni Aji Pranoto A.Md., IP., SH., MH., mengatakan dengan mengadakan nonton bareng film Nyai Undang yang merupakan cerita sejarah. Namun yang kita tekankan adalah upaya kita memberi tontonan yang menghibur dan merupakan sebuah karya seni,
“Dimana kita ketahui bersama seni itu memberikan nilai nilai keindahan yang bisa merubah karakter. Semoga bermanfaat dan semoga merubah karakter para warga binaan yang memiliki latar belakang keras dan kejam hingga membawa mereka menjadi penghuni rutan ini. Kemudian kita berharap mereka setelah ini akan merubah prilaku hidupnya,” ungkap Toni Aji Pranoto.
Ditambahakan pula oleh Kepala Rutan, mengutip dari masukan salah satu pemin yang mengatakan tidak ada peran kecil hanya ada pemain yang kerdil, menginspirasi kita kedepannya, kalau apapun perbuatan baik yang kita lakukan, dan niat yang baik kita kerjakan jangan pernah merasa itu sebagai hal kecil, karena yang besar itu juga berawal dari yang kecil juga sebelumnya, ungkap Toni Aji Pranoto.
Kepala Disbudpora Kapuas H Suparman menyampaiakan rasa terima kasih telah diberi waktu untuk warga binaan menyaksikan karya perdana film sejarah, yang dibintangi oleh pemian dari kota Kapuas sendiri, yang kemudian harinya akan memberikan pengetahuan bagi mereka akan adat istiadat dan budaya serta wawasan tentang daerah sert budayanya, walaupun status mereka sekarang adalah warga binaan,” ungkap H Suparman. (wan)