NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Dalam upaya melestarikan budaya daerah dan untuk terdaftarnya cagar budaya yang ada di kabupaten Kapuas serta untuk menggali potensi budaya sebagai edukasi maupun aset daerah serta lainnya, dilaksanakan acara Sidang Penetapan Cagar Budaya Kabupaten Kapuas pada Senin ( 26/9) pukul 08.15 WIB di Hotel Fovere Jalan Pemuda Kuala Kapuas.
Hadir dalam acara sidang penetapan Cagar Budaya ini, H Suparman, S.IP., M.Si., Kepala Dinas Budaya Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kapuas bersama Sekretaris Dinas dan Kabid Kebudayaan, Tim Ahli Cagar Budaya, Pegawai dilingkungan Disbudpora Kapuas, Mahasiswa Jurusan Sosiologi Fisip ULM Banjarmasin dan undangan lainnya.
Kepala Dinas Budaya Pemuda dan Olahraga (Disbudpora ) Kabupaten Kapuas, H Suparman, S.IP., M.Si., mengatakan dengan sidang penetapan cgr budaya yang dilaksanakan Disbudpora Kapuas ini merupakan tupoksi kita, upaya mengumpulkan serpihan serpihan peninggalan budaya untuk kumpulkan satu persatu, Kita sampaikan terima kasih pada tim akhli yang berkenan hadir dalam acara penetapan cagar budaya ini,
“Karena ini adalah upaya untuk pelestarian. Banyak sebenarnya potensi untuk menjadi cagar budaya di kabupaten Kapuas ini. Namun masih banyak kendala tentu belum bisa kita langsung menetapkan. Maka dari itu upaya penerapan cagar budaya melalui sidang pada hari ini adalah langkah yang patut diapresiasi. Dengan ditetapkannya cagar buday semoga tercipta Kalimantan Tengah yang berbudaya,” ucap H Suparman saat membuka sidang.
Ketua Tim Ahli Cagar Budaya ( TACB ) Kabupten Kapuas, Ida Bagus Putu Prajina Yogi, MA., melalui sekretaris TACB Gauri Vidya Dhaneswara, S.Psi., S.Ant., mengatakan Kabupaten Kapuas sebagai Kabupten induk memiliki potensi cagar budaya banyak, dalam katalog Kalimantan Tengah ada sekitar 39. Namun yang kita tetapkan batu 3, semoga ada penambahan lagi kedepannya. Kapuas ini adalah satu satunya TACB yang arkeolog,
“Ini penting, dan siap membantu Kabupaten Kapuas. Seperti yang dibahas kesempatan ini, terkait dengan kolonialisme, data data dari luar negeri, dan itu harus diperkuat pengumpulan datanya. Kami berharap komitmen Kabupten Kapuas, untuk cagar budaya merata dari daerah hilir maupun ke hulu. Semoga belum terlambat karena cagar budaya itu ada batasnya,” ungkap Gauri Vidya Dhaneswara. (wan)