Selasa , 1 Juli 2025
Ilustrasi jemaah umroh

Dituduh Menelantarkan Jamaah Umroh Asal Barsel, Ustadz Sibawihi Angkat Bicara

NUSAKALIMANTAN.COM, Buntok, – Merasa disudutkan atas pemberitaan salah satu media online terhadap dugaan puluhan jamaah umroh asal Kabupaten Barito Selatan (Barsel), yang merasa tertipu dan tertahan di Surabaya serta terancam batal ke tanah suci membuat Ustadz H. M. Sibawaihi, LC sebagai pembimbing umroh angkat bicara.

Menurutnya, berita yang disampaikan oleh media online tersebut jauh dari fakta sebenarnya. Sebab keberangkatan jamaah bukanlah gagal, namun ditunda beberapa kali sampai dengan batas terakhir pada tanggal 7 November 2022 mendatang.

Selain itu, jamaah tidak ditelantarkan di Surabaya tetapi diberikan paket ziarah ke Wali Limo, wali-wali terkemuka dan habaib yang ada di Provinsi Jawa Timur dan stay di Ampel termasuk jamaah mendapatkan akomodasi hotel, konsumsi 3 kali sehari dan biaya tiket pemberangkatan pulang pergi Banjarmasin-Surabaya.

“Jadi karena tertunda keberangkatan umrohnya maka kami berikan paket Ziarah untuk para jamaah. Sambil menunggu tanggal keberangkatan,” ucap Sibawaihi kepada awak media, Sabtu (15/10/2022).

Ia mengatakan, alasan terjadinya penundaan keberangkatan umroh sesuai dengan pernyataan tertulis dari pihak travel disebutkan bahwa hal tersebut disebabkan oleh berbagai kendala teknis diantaranya dikarenakan oleh proses pengeluaran visa perjalanan ke Mesir sehingga passport para jamaah tertahan di Kedutaan Besar Mesir di Jakarta.

Selain itu pula yang menjadi kendala lainnya terkait kenaikan harga tiket pesawat atau angkutan keberangkatan, serta adanya kendala dalam mencari tiket dan kursi pesawat yang mampu mengakomodir sejumlah 57 orang jamaah dan sesuai dengan jadwal atau durasi hari keberangkatan.

“Di berita itu juga disampaikan bahwa menyatakan travel yang digunakan merupakan travel ilegal. Itu bisa ditelusuri terkait perizinannya pada Kementerian Agama Indonesia yang merupakan travel terdaftar dengan nomor PPIU NO. 284/2020” terangnya.

Lebih dalam, 2 orang yang dijadikan narasumber berinisial HR dan HSG tersebut tidak ditemukan dalam daftar anggota jamaah dan hal itu dapat dicek kebenarannya melalui manifest jamaah umroh.

“Menurut kami keterangan yang didapatkan oleh pihak media online tersebut bersumber dari keterangan yang meragukan dan tidak dapat dipertanggung jawabkan” tandasnya.

Sibawaihi juga menyayangkan dengan pemberitaan sepihak oleh media online itu. Sebab tidak ada menghubungi dirinya sebagai narasumber mengklarifikasi pernyataan pertama.

“Bahkan saya yang malah berusaha menghubungi wartawan yang memberitakan ini melalui Hamdan mantan Ketua PWI Barsel, dan wartawan ini tidak mau ketemu segala macam. Sehingga saya terpaksa angkat bicara melalui klarifikasi ini” ungkapnya.

Sedangkan untuk para jamaah umroh, pihaknya memaklumi atas keraguan gagal keberangkatan itu. Sehingga pihaknya menyepakati untuk mengembalikan seluruh dana dari pihak jama’ah.

“Mungkin jamaah ini juga ragu indikasinya. Jadi ambil amannya, ya sudah kita putuskan untuk proses pengembalian dana para jamaah” pungkasnya mengakhiri. (stiv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *