Rabu , 2 Juli 2025
Kegiatan survey penjajakan pengembangan perkebunan Vanila dan produksi sagu di Desa Budi Mufakat

KPHL Kapuas Kahayan Bersama Warga Scotlandia Survey Lahan Vanila di Budi Mufakat

NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Setelah melaksanakan kegiatan monitor dan evaluasi (Monev) tahap II penggunaan DD dan ADD, yang di laksanakan Camat dan perangakat Kecamatan Bataguh lainnya, Desa Budi Mufakat mendapat kunjungan Survey dari Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Kahayan Kapuas bersama Niki warga dari Scotlandia yang menjajaki penanaman  vanila, Kamis (20/10) pukul 11.50 WIB.

Fathurrahman dari Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung ( KPHL) Kapuas Kahayan menjelaskan tanaman vanila ini sangat dibutuhkan diluar negeri, terutama di Inggris. Jumlah permintaan akan kebutuhan vanila untuk konsumsi maupun kosmetik sangat tinggi, tidak sebanding dengan ketersediaan,

“Vanila dari Indonesia kwalitasnya sangat bagus, dan di Indonesia, penghasil Vanila terbanyak selama ini berasal dari Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Nusa Tenggara. Kalau Kalimantan dengan wilayah yang luas belum menjadi penghasil Vanila, karena itulah dilakukan penjajakan,” terang Faturrahman.

Camat Bataguh Syuryadin, SH., saat menerima kunjungan KPHL dan warga Scotlandia menyambut baik terpilihnya Kecamatan Bataguh menjadi tujuan untuk di Survey, karena jika nantinya akan ada pembudidayaan vanila tentunya akan menambah hasil dari daerah kita, sebut Syuryadin.

Hal senada disampaikan oleh Kepala Desa Budi Mufakat, Hendy Moerdiono, ini merupakan kunjungan yang kesekian kalinya dari orang luar negeri, seperti sebelumnya, Mahasiswa dari Belanda yang mempelajari sagu. Dan berada di desa kita hingga beberapa bulan,

“Dengan di jajaki untuk penanaman vanila dari KPHL Kapuas Kahayan dan warga dari Scotlandia ini semoga saja nanti kedepannya akan memberi manfaat bagi warga desa Budi Mufakat,” ujar Hendy Moerdiono.

Sementara. Salah satu tokoh pemuda Herry  menyambut baik rencana dijajaki kebun vanila yang semoga saja bisa terwujud. Dan juga seperti kebun lainya yang ada di Desa Budi Mufakat, apalagi setelah kita menemani berkeliling untuk melihat apa yang telah di hasilkan di desa Budi Mufakat baik dari perkebunan, perikanan maupun produksi sagu serta madu, Niki warga Scotlandia ini tertarik, ujar Herry yang juga perangkat Desa Budi Mufakat. (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *