NUSAKALIMANTAN.COM, Pulang Pisau – Memperingati Hari Sumpah Pemuda (HSP) merupakan agenda rutin setiap tahun untuk mengingat mengobarkan kembali semangat dan ikrar pemuda medio 28 Oktober 1928 lalu sebagai wujud pengabdian kepada bangsa dan Negara.
Namun peringatan ini hanya terkesan seremonial belaka setiap tahunnya. Menurut Wakil Ketua I DPRD Pulang Pisau H Ahmad Fadli Rahman SAg memperingati HSP bukan hanya sekedar sermonial belaka. Namun bagaimana momentum HSP ini menjadi semangat kebangkitan pemuda di seluruh tanah air.
“Banyak hal yang bisa dilakukan oleh pemuda untuk bangsa ini, diharapkan dengan momentum peringatan HSP 28 Oktober 2022 ini, pemuda kembali mengobarkan semangat berkarya dan berkreatifitas untuk membangun daerahnya,” kata H Fadli.
Salah satu kreatifitas yang bisa dikembangkan bagi pemuda milenial adalah bidang pertanian. Dimana, menurut H Fadli, bidang pertanian di Kabupaten Pulang Pisau cukup berpotensi dan mendapat dukungan dari pemerintah pusat dengan adanya program Food Estate.
Legislator PDI Perjuangan ini meminta agar pemuda jangan malu untuk menjadi petani milenial. Manfaatkan sarana yang tersedia untuk berkarya di bidang apa saja termasuk di bidang pertanian.
“Jangan gengsi, menjadi petani itu pekerjaan yang mulia dan menghasilkan, banyak contoh pemuda-pemuda sukses dalam bidang pertanian, baik pertanian padi maupun holtikultura,” ujarnya.
Imbuh H Fadli, seperti contohnya seorang pemuda Desa Sidodadi Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau Topa adalah sosok pemuda yang patut dicontoh pemuda lainnya di Kabupaten Pulang Pisau.
“Topa selesai kuliah langsung terjun di dunia pertanian menanam hortikultura seperti cabai dan tomat, sudah menghasilkan sejak tahun 2021 lalu hingga panen mencapai 1 ton cabai dan tomat,” ujar H Fadli.
Dengan adanya contoh tersebut, harusnya dapat membangkitkan semangat pemuda untuk berkreatifitas. Pertanian yang digeluti Topa adalah salah satu contoh saja, banyak hal yang bisa dikembangkan oleh pemuda.
“Jadikan momentum HSP ini sebagai saran untuk berkarya, ajak pemuda-pemuda lainnya bergabung sebagaimana semangat HSP 28 Oktober 1928 yaitu semangat dan keikhlasan para pemuda untuk melepas ego pada saat itu untuk bersatu membangun bangsa pada masa itu,” tutupnya. (nk-1)