NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Workshop Penyusunan Alur Tujuan Pendidikan ( ATP ) muatan lokal berbasis pendidikan lingkungan hidup tingkat SD dan SMP Kecamatan Timpah Kabupaten Kapuas. Acara didukung oleh yayasan Borneo Orang utan Survival Foundation ( BOSF ) program konservasi mawas ( orang utan ). Kegiatan dilaksanakan di Aula Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas Jalan Tambun Bungai Kuala Kapuas.
Hadir dalam workshop Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas Dr H Suwarno Muriyat, S.Ag., M.Pd., Kabid Pendidikan SD Agus S, Damang Timpah Bunder Siram, Korwil Pendidikan Kecamatan Timpah Ramadi, Serta guru guru dari Kecamatan Timpah serta pihak sponsor dari BOSF program konservasi mawas.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas Drs. Suwarno Muriyat, mengatakan, dengan adanya workshop penyusunan alur tujuan pendidikan berbasis muatan lokal, yang mengutamakan lingkungan hidup. Dimana nantinya dapat menjadi acuan untuk menanamkan kepedulian, menenali keberadaan lingkungan kita, hal ini memberikan arti penting akan kelestarian lingkungan. Langkah awal dimulai di pembahasan dalam workshop ini, semoga ini memberi wawasan pada anak didik kita,
“Setelah workshop ini, kedepannya bisa dibuat dalam bentuk buku, untuk memberikan edukasi pada anak didik tentang muatan lokal berbasis pendidikan lingkungan hidup, dimana akan mengajarkan, mengenali, kemudian melestarikan serta menjaga dari kerusakan lingkungan hidup disekelilingnya. Mulai dari Kordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan Timpah kita awali,” ungkap Drs. H Suwarno Muriyat.
Jhanson Regalino dari BOSF meyebut kalau dipilihnya Kecamatan Timpah, disamping terdapatnya hutan adat yang harus diberikan perlindungan, juga menjadi wilayah kerja kita, serta dikawatirkan meluasnya kerusakan alam terutama hutan sebagai habitat satwa oleh penebang kayu diarea kecamatan ini. Kedepan dengan adanya kesadaran masyarakat serta sosialisasi dari kita dan pihak lainnya, Timpah akan menjadi wilayah yang menjanjikan,
” Kita melibatkan sekolah yang berada di desa Timpah dan Lawang Kajang untuk terlibat dalam workshop, Damang Kecamatan Timpah serta Korwil Pendidikan dan lainnya, dengan pemandu Reinhard Jemmy dari UPR Palangka Raya, Helen Lusiana dan Lira Assaria Utan dari Konsultan pendidikan. Kita sebagai yayasan peduli lingkungan hidup, melalui pendidikan berbasis muatan lokal peduli lingkungan hidup ke anak SD dan SMP, secara dini mereka mengenali pentingnya kelestarian lingkungan,” sebut Jhanson Regalino.
Sementara Susanto Iker Tamin, tentang tupoksi dari BOSF konservasi mawas atau orang utan menjelaskan kalau melakukan perlindungan atau menjaga habitat orang utan adalah menjaga lingkungan tempat keberadaannya,
“Maka kita selalu bekerja sama dengan pihak yang ada berkaitan termasuk desa dan kecamatan, termasuk juga ikut dalam menentukan batas wilayah desa sebagai acuan kebijakan dan lainnya,” sebut Susanto Iker Tamin. (wan)