NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Program Maneger Yayasan Bos Mawas Jhanson Regalino menyerahkan buku Mulok ( Muatan Lokal) Pendidikan Lingkungan Hidup kepada Bapak Bupati Kapuas Ir Ben Brahim, MM,MT., di ruang rapat Kantor Bupati Kapuas Jalan Pemuda KM 5 Kuala Kapuas.
Buku tersebut berisi Pelajaran mulok untuk Sekolah Dasar kelas 4,5 dan 6 dan untuk SMP kelas 7,8 dan 9 di Desa Timpah dan desa Lawang Kajang Kecamatan Timpah.
Acara dihadiri oleh Korwil Timpah Ramadie,S.Pd dan Camat Timpah Arjoni ,S.Pi. Kabid Pendidikan Dinas Pendidikan Agustin mewakili Kepala Dinas Pendidikan Aswan yang sedang tugas luar kota, Kepala Bappeda Catur Winarno Plt Kepala DLH Yan Hendri Ale, Camat Timpah Arjoni dan Korwil Pendidikan Timpah pa Ramadie,S.Pd dan Team BOSF Mawas yang dilaksanakan pada Jumat ((20/1) baru lalu.
Seperti sebelumnya saat worjshop buku muatan lokal pendidikan lingkungan hidup ini, kadis pendidikan sebelumnya DR H Suwarno Muriyat, S.Ag.,M.Pd., menyampaiakan setelah workshop, kedepannya bisa dibuat dalam bentuk buku, untuk memberikan edukasi pada anak didik tentang muatan lokal berbasis pendidikan lingkungan hidup, dimana akan mengajarkan, mengenali, kemudian melestarikan serta menjaga dari kerusakan lingkungan hidup disekelilingnya. Mulai dari Kordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan Timpah kita awali,” ungkap H. Suwarno Muriyat saat itu.
Jhanson Regalino dari BOSF meyebut kalau dipilihnya Kecamatan Timpah, disamping terdapatnya hutan adat yang harus diberikan perlindungan, juga menjadi wilayah kerja kita, serta dikawatirkan meluasnya kerusakan alam terutama hutan sebagai habitat satwa oleh penebang kayu diarea kecamatan ini. Kedepan dengan adanya kesadaran masyarakat serta sosialisasi dari kita dan pihak lainnya, Timpah akan menjadi wilayah yang menjanjikan,
”Kita melibatkan sekolah yang berada di desa Timpah dan Lawang Kajang untuk terlibat dalam workshop, Damang Kecamatan Timpah serta Korwil Pendidikan dan lainnya, dengan pemandu Reinhard Jemmy dari UPR Palangka Raya, Helen Lusiana dan Lira Assaria Utan dari Konsultan pendidikan. Kita sebagai yayasan peduli lingkungan hidup, melalui pendidikan berbasis muatan lokal peduli lingkungan hidup ke anak SD dan SMP, secara dini mereka mengenali pentingnya kelestarian lingkungan,” sebut Jhanson Regalino.
Sementara Susanto Iker Tamin, tentang tupoksi dari BOSF konservasi mawas atau orang utan menjelaskan kalau melakukan perlindungan atau menjaga habitat orang utan adalah menjaga lingkungan tempat keberadaannya,
“Maka kita selalu bekerja sama dengan pihak yang ada berkaitan termasuk desa dan kecamatan, termasuk juga ikut dalam menentukan batas wilayah desa sebagai acuan kebijakan dan lainnya,” sebut Susanto Iker Tamin. (wan)