NUSAKALiMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Penggunaan Dana Desa (DD) untuk Desa Anjir Mambulau Timur Kecamatan Kapuas Timur Kabupaten Kapuas, diarahkan untuk mencegah stunting dan peningkatan gizi bagi warga masyarakat terutama yang tinggal di sekitar sungai kerokan bagian darat, tepatnya di handel Melati dan Handel Mulya RT 11 dan RT 12 dengan dibuatkan WC sebagai fasilitas sanitasi.
“Langkah pencegahan stunting adalah dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang disingkat PHBS. Yaitu dengan meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan. Karena itulah kita membangun 9 buah WC dilingkungan handel Melati dan Mulya,” ungkap Rahman Effendy Kepala Desa Anjir Mambulau Timur, Rabu pukul 10.15 WIB, saat monitoring dan evaluasi penggunaan Dana Desa.
Turut hadir dalam kegiatan monitoring dan evaluasi ini Camat Kapuas Timur H Sarippudin, S.Kep.,Ners ,MM yang diwakili Sekretaris Camat Amaludin,S.Pd.SD., beserta staff kecamatan lainnya, Pendamping Lokal Desa Rubbie., Pendamping Desa Eka Oktaviana., Kordinator Kecamatan Norliyana Safitri Perangkat Desa Anjir Mambulau Timur, Ketua Tim penggerak PKK dan ibu ibu Posyandu, Bhabinkamtibmas Aiptu Baihakki dan Babinsa Kopka Wahidin.
Disebutkan Kades fasilitas sanitasi yang digunakan harus memenuhi syarat kesehatan antara lain dilengkapi dengan leher angsa atau saluran WC dengan sistem pembuangan yang baik, tanki septik atau septic tank atau Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL), yang digunakan sendiri atau bersama. Itulah dasar kita pemerintah desa membangun beberapa WC yang layak ini. Kedepan akan kita melenyapkan WC yang kurang layak atau Jamban Helikopter bila nanti telah terpenuhi untuk seluruh warga menggunakan bersama,
“Pada saat ini kita juga bersama dengan petugas posyandu, dengan. Ibu ketua tim penggerak PKK setelah tadi melaksanakan kegiatan rutin di posyandu bersama sama melihat kondisi keberadaan WC serta adanya ketahanan pangan dari desa kita, yaitu kebun dari Tim penggerak PKK Desa Anjir Mambulau Timur yang berada di jalan trans Kalimantan atau jalan lintas,” sebut Fendy panggilan akrab kades.
Sementara Sekretaris Camat Amaludin, S.Pd.SD.,selaku ketua Tim monitoring dan evaluasi mengatakan pada dasarnya monitor dan evaluasi yang dilakukan pada hari ini berjalan lancar dan segala yang menjadi prioritas pembangunan desa sudah kita lihat bersama. Kedepan kita harap apa yang menjadi kekurangan akan kita benahi bersama. Dalam kesempatan ini, yang menjadi usulan desa juga kita tinjau, rencana perbaikan jembatan yang akan dianggarkan Dana Desa dengan kondisi 0 persen,
“Karena jembatan termasuk hal yang vital bagi warga untuk mendistribusikan hasil pertanian dan perkebunan. Sedang untuk jalan akan diupayakan dalam musrembang untuk diteruskan ditingkat kabupaten. Termasuk juga jalan pinggir sungai, mengingat di desa ini ada pasar Jumat dan sebagai jalan yang aman bagi anak sekolah. Karena jalan di kecamatan kita adalah perlintasan antar provinsi,” sebut Amaludin. (wan)