Selasa , 19 Agustus 2025
Kepala Dinas LH Pulang Pisau Hendri Arroyo SSos MM saat menerima Kepala BKSDA Kalimantan Tengah, Sadtata Noor Adirahmanta, S.Hut, MT,

DLH Pulpis Dukung Program Ramah Satwa BKSDA Kalteng

NUSAKALIMANTAN.COM, Pulang Pisau – Sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan Alam serta perlindungan habitat Satwa, Balai Konservasi Sumber daya Alam (BKSDA) Kalimantan tengah akan menjalin kerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Pulang Pisau melalui program Ramah Satwa.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pulang Pisau Hendri Arroyo, S.Sos,MM saat menerima kunjungan Kepala BKSDA Kalimantan Tengah di ruang kerjanya, Rabu (15/02/23).

“Di Indonesia satwa saat ini dilindungi berdasarkan Undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi sumber daya hayati dan ekosistemnya, sehingga dengan adanya program yang di canangkan BKSDA ini dapat menjadi langkah strategis untuk melindungi species-species yang hampir punah dengan pola memberikan ruang bagi satwa yang ada serta  dapat nyaman berdampingan hidup dengan manusia dan lingkungan,” ungkap Hendri.

Sementara menurut Kepala BKSDA Kalimantan Tengah, Sadtata Noor Adirahmanta, S.Hut, MT, bahwa program Ramah satwa ini merupakan salah satu upaya konservasi terhadap satwa yang ada di Kalimantan Tengah.

“Ini akan menjadi role model mengingat program ini pertama di Kalimantan yang mengambil lokus di Desa Tahawa kecamatan Kahayan tengah Kabupaten Pulang Pisau, saat ini kita sudah membangun koordinasi dengan kepala desa dan masyarakat disana kita menemukan masih adanya burung rangkong atau enggang, orang utan dan juga burung berkicau lainnya yang statusnya dilindungi dan sebelumnya juga telah dilepaskan burung jenis cicak ijo di areal hutan desa Tahawa   tersebut,” ujarnya.

Masih menurut Sadtata, bahwa sebelum kunjungan ke Dinas lingkungan Hidup Kabupaten Pulang Pisau, pihaknya sudah melakukan koordinasi ke pihak Desa Tahawa dan dalam waktu dekat akan diadakan Forum Grup Discussion (FGD) untuk menyamakan persepsi dan frekwensi, formula yang tepat dilakukan dalam pengimplemetasian program ramah satwa tersebut.

“Kita mulai dari FGD dengan mengundang beberapa perangkat daerah terkait beserta pemerintah kecamatan dan pemerintah desa Tahawa untuk menselaraskan program BKSDA,  termasuk  pada tahun ini melounching dan mengadakan program pelatihan melibatkan warga setempat untuk dapat menjadi pemandu dan penggerak program yang dicanangkan, dengan harapan dapat menggerakkan perekomomian disektor pariwisata,” tambahnya. (nk-1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *