Rabu , 2 Juli 2025
Kumpulan Seni Hadrah Harapan Baru saat mengisi acara perkawinan baru baru ini

Kesenian Hadrah Harapan Baru Sei Jangkit Bataguh Sebagai Aset Budaya

NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Seni Hadrah yang merupakan perpaduan antara unsur seni dan agama karena didalam syair merupakan nyanyian puji pujian atau salawat disertai alunan bunyi rebana. Karena itu, dalam acara bersifat keagamaan sering ditampilkan. Desa Sei Jangkit Kecamatan Bataguh Melestarikan keberadaan Kelompok Seni Hadrah dengan nama Harapan Baru sebagai aset budaya.

Camat Selat Bataguh Syuryadin S.H., saat ditemui di Kantor Camat Bataguh Jalan Pematang Sawang Desa Sei Lunuk disela rapat bersama Pendamping desa dan lainnya, Senin (22/5) pukul 09.00 WIB, mengatakan dengan keberadaan seni Hadrah disalah satu desa dalam wilayah kecamatan yang dipimpinnya, merupakan suatu aset yang tentu saja harus dilestarikan serta dikembangkan. Terlebih dalam era banyaknya seni lainnya, baik tradisional maupun modern yang bisa aja akan membuat seni ini tergerus lenyap,

“Kedepan kita berharap, masyarakat baik yang berada di Kecamatan Bataguh maupun sekitarnya, sangat bijak sekali jika memberdayakan aset seni budaya kita ini dalam setiap acara. Seperti perkawinan minggu kemarin maupun acara lainnya. Hal itu sebagai upaya pelestarian sekaligus pemanfaatan dari aset seni kita sendiri,” ujar Syuryadin.

Ditambahkan Syuryadin kalau Kecamatan Bataguh ini, untuk potensi seni tradisional seperti diketahui sudah ada seperti Silat Dayak. Di daerah trans seni daerah juga berkembang baik Bali maupun Jawa. Terlebih lagi kita ada kawasan sejarah yaitu Kerajaan Nyai Undang. Bahkan sudah dibuat Filmnya, ujar Syuryadin.

Adit Aur ketua dari kelompok kesenian Hadrah Harapan Baru yang beralamat di Jangkit Muara Desa Sei Jangkit Kecamatan Bataguh ditemui di kediamannya menjelaskan kalau seni Hadrah Harapan Baru ini adalah merupakan warisan dari seseorang yang telah meninggal dan berpesan pada kita untuk tetap diteruskan. Berangkat dari amanah inilah kita menakhodai perkumpulan ini,

“Kita telah diminta di Kecamatan Tamban Catur tepatnya di Desa Wana Sari untuk acara hajatan pengantaran, serta pernah di apresiasi Bupati Kapuas pada masanya akan eksistensi dari kelompok seni Hadrah kita ini. Harapan kita semoga generasi pengganti akan terus selalu ada untuk lestarinya seni Hadrah ini. Kini pandemi covid telah berlalu semoga aja peluang untuk kita diundang semakin terbuka,” harap Adit yang juga perangkat Desa Sei Jangkit. (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *