NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Menindak lanjuti informasi adanya Titik Hot Spot di wilayah Desa Batapah Kecamatan Timpah Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah, Tim Gabungan Siaga Karhutla Kecamatan Timoah terdiri Polsek Timoah Koramil 1011 – 09 / Timoah dan lainnya datangi Titik Hotspot, Kamis (1/6/) pukul 10.30 Wib.
Tim Gabungan Siaga Karhutla ini terdiri dari personel Polsek Timpah, Koramil 1011-09/Timpah, Pemerintah Kecamatan Timpah, UPT – KPHP Kapuas Hulu Unit X dan Unit XII Dinas Kehutanan serta MPA ( Masyarakat Peduli Api ) Kecamatan Timpah.
Kapolres Kapuas AKBP Kurniawan Hartono, S.I.K., melalui Kapolsek Timpah Iptu Sugeng Prayetno, S.H., menerangkan bahwa Dalam upaya penangulangan bencana Karhutla kami dari Polri bersinergi dengan TNI dan Pemerintah Kecamatan dan Instansi terkait bersama sama membentuk Tim Siaga Karhutla.
“Yang pertama masalah Karhutla tentu ini menjadi atensi semua stakeholder. Tim Gabungan Siaga Karhutla Kecamatan Timpah selalu siap siaga bila ada titik hot spot, baik itu yang terbaca di aplikasi dan informasi yang diperoleh dari masyarakat.” tandas Iptu Sugeng Prasetyo.
Dilanjutkan Kapolsek Timoah Kali ini kita mendapati informasi dari aplikasi adanya titik hot spot di Desa Batapah. Sebelum mendatangi TKP kita melaksanakan apel terlebih dahulu untuk melakukan pengecekan kesiapan personel, peralatan dan langkah-langkah yang diambil saat melakukan penanganan karhutla,
“Alhamdulillah, saat Tim Siaga Karhutla tiba di TKP sesuai dengan titik koordinat hot spot tidak ada ditemukannya lahan dan hutan yang terbakar ataupun lahan dan hutan bekas terbakar. TKP titik hot spot yang kita dapati merupakan hutan dengan kontur tanah berpasir.” jelas Iptu Sugeng Prasetyo.
Diterangkan Iptu Sugeng, Hotspot itu adalah titik panas di daerah tersebut. Jika ada daerah memiliki panas terlalu tinggi dari daerah sekitarnya, maka satelit menangkap suhu panas di titik panas tersebut untuk menangkap titik hotspot melalui satelit ada akurasi panas atau tingkat kepercayaanya. Artinya, jika titik panas dibawah 20 persen, maka jarang ditangkap satelit. Beda dengan tingkat kepercayaan 30-40 persen. Bahkan lebih dari 60 persen secara otomatis akan ditangkap satelit. Namun jika tingkat kepercayaan diatas 80 persen, baru bisa dipastikan itu adalah titik api,
“Jadi, sekali lagi, tidak semua hotspot itu adalah titik api. Karena seng dan aspal yang panas juga bisa terdeteksi sebagai titik panas, tapi bukan titik api. Jadi, belum tentu titik hot spot yang terbaca belum tentu titik api atau karhutla, setiap terpantau titik panas oleh satelit, perlu ditindaklanjuti dengan check ground atau turun ke lapangan oleh personil di lokasi koordinat yang dibaca satelit. Itu memastikan, apakah ada api atau tidak,” ungkap Iptu Sugeng.
Himbauan Kapolsek Timoah meski tidak terpantau, dia berharap masyarakat tetap memberikan laporan apabila melihat ada Karhutla. Sebab, Tim Siaga Karhutla Kecamatan Timpah selalu siap turun ke lapangan untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan. Karena laporan masyarakat yang akurat,
“Kami juga tidak lupa mengimbau agar masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar namun alangkah baiknya gunakan cara bergotong royong sehingga dapat mencegah kebakaran hutan dan lahan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain selain itu juga pelaku pembakar hutan dan lahan akan dikenakan sanksi pidana sesuai hukum yang berlaku.”tutup Iptu Sugeng. (wan)