Selasa , 1 Juli 2025
Kegiatan Majelis Manaqib Jawahirul Ma'ani Desa Terusan Raya

Up Date Kecanggihan Teknologi Berpegang Al Qur’an Hadis Insya Allah Tidak Salah

NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Majelis Manaqib Jawahirul Ma’ani diasuh oleh KH DR (C) Muhammad Abdul Hamid Marzuki S.Pd.I. MM diadakan setiap bulan, kembali dilaksanakan di mesjid Darul Muta Alimin Jalan Pasar Sabtu RT 05, Minggu (10/8) ) pukul 13.00 WIB.

Acara tersebut di hadiri l Kepala Desa Terusan Raya Guntur, S.Pdi., pengurus mesjid, pemuka agama Bapak Deko, ketua rukun tetangga dari Desa Terusan Raya, dan jemaah laki laki dan perempuan yang mengikuti pengajian yang datang dari sekitar Desa Terusan Raya dan disekitarnya.

Kepala Desa Terusan Raya Guntur mengatakan kegiatan pengajian majelis ta’lim Jawahirul Ma’ani, diharapkan dapat menjadi jawaban setiap permasalahan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat. Karena pengajian adlah tuntunan bagi kita semua,

“Harapan kita syiar keagamaan dari kegiatan ini, memberikan nuansa positip bagi desa.kembali tercipta, Menuju desa yang baldatun toyibatun warabun Ghofur tentunya, desa yang memuji muji Allah dan kebesaran rasul serta amaliah dalam beragama,”. Sebut Guntur

Setelah bersama berzikir dan membaca sebuah kitab tentang sifat wajib 20 susunan Habib Usman Bin Yahya Gus Hamid panggilan akrab dari KH DR (C) Muhammad Abdul Hamid, S.Pd.I., MM memulai ceramahnya, orang yang tidak tahu itu tidak salah, tapi bila sudah dikasih tahu tetap melakukan kesalahan yang sama, berati itu adalah sebuah kesalahan. Misalnya arah kiblat, jika salah, lalu ada yang mengasih tau, dan akibatnya ketidak tahuannya diampuni olah Allah SWT. Namun kalau tetap walau sudah dikasih tau atau mengetahui, itu adalah dosa,

“Dimana bumi dipijak, disitulah langit di junjung, menyesuaikan aturan aturan yang up date. Terlebih lagi di jaman sekarang ini sudah ada teknologi dan aplikasi yang bisa menunjukan sebagai pedoman,” jelas Gus Hamid

Ditambahkan juga oleh Pengasuh Pondok Pesantren Wali Songo Banjar Baru ini berbicara persoalan permasalahan arah kiblat sebagai misal tadi, seperti diketahui kecanggihan teknologi bukan hanya bisa menentukan kiblat, tetapi titik koordinat batas tanah saja bisa, jadi bukan sebuah masalah. Kecanggihan teknologi terlebih jaman sekarang ini apapun bisa melalui alat dan aplikasi,

“Janji Allah terbukti pada Habib Usman bin Yahya penulis buku Sifat 20, saat terjadi pembongkaran makam dijaman gubernur Basuki untuk dipindahkan ternyata mayat masih utuh. Hal ini menunjukan kebenaran dari buku tersebut untuk tidak ada keraguan dalam meyakini dan mengamalkanya,” tegas Gus Hamid

Peraih Penghargaan Santripreuner award tahun 2021 ini melanjutkan ceramah lagi Al Qur’an adalah penyempurna dari kitab kitab sebelumnya. Dengan Alfatihah sebagai rangkuman dari seluruh surah. Makanya minimal harus sebagai seorang muslim hapal Al Fatihah. Dan hebatnya Al Fatihah adalah Yaumul Kitab dengan segala keistimewaannya. Kemudian Bismillahirramanirrahiim sebagai induknya,

“Dengan Bismillahirramanirrahiim memiliki banyak manfaat dan keberkahan. Terhindar dari segala gangguan dan campur tangan syetan,” pungkas Gus Hamid yang saat diberi penghargaan saat talkshow menyebut Santripreuner adalah Sunnah Nabi. (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *