Selasa , 1 Juli 2025
Acara rembug Gatumbang dan musdes yang dilaksanakan Desa Terusan Raya Hulu

Musdes dan Pembahasan Gatumbang Desa Terusan Raya Hulu

NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Musyawarah desa (Musdes) untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) dan rembug Gagal tumbuh berkembang (Gatumbang) yang sebelumnya dikenal dengan stunting dilaksanakan di Kantor Desa Terusan Raya Hulu Kecamaran Bataguh Kamis (14/9) pukul 09.30 WIB.

Hadir dalam acara Kepala Desa Terusan Raya Hulu Suhardi yang diwakili oleh Sekretaris Desa Erhansyah dan perangkat desa lainnya, Badan Permusyawarah Desa (BPD) Hermansyah, Babinsa Iwan, Ketua RT se Desa Terusan Raya Hulu, tokoh masyarakat dan tokoh Agama, serta lainnya.

Sektetaris Desa Erhansyah mengatakan untuk merencanakan dan meninjau kembali apa saja usulan pembangunan yang dilakukan berdasarkan survey serta apa yang perlu dibangun dan dilaksanakan, maka bersama para Ketua RT dan tokoh masyarakat bersama kita membahas yang akan dilakukan dalam pembangunan Desa Terusan Raya Hulu ini.

“Terima kasih atas kehadiran tenaga akhli, pendamping desa dan pendamping lokal desa. Serta Babinsa dan seluruh ketua RT, BPD dan semua yang telah berhadir dalam musyawarah desa ini. Kita harapkan kedepan akan tercapai kesepakatan melalui musyawarah ini tentunya juga sebelumnya telah kita bahas keterkaitan pencegahan stunting yang intinya juga berkaitan dengan musdes,” ungkap Erhansyah.

Endriono Tenaga Akhli dari Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) menyebutkan pagu dana masih memakai acuan dana tahun yang lalu. Dalam menyusun rencana pembangunan juga berpedoman pada prosentase bidang pembangunan yang telah ditetapkan pada masing masing bagian bagiannya.

” Rencana dana desa wacananya akan bertambah dari jumlah yang ada. Mudah mudahan akan terwujud nantinya Kementrian desa meminta untuk aktif dalam pelaporan untuk bisa dipelajari oleh pihak kementrian melalui aplikasi pelaporan,” ungkap Endriano.

Rijali Rahman Pendamping Desa mengatakan untuk pembangunan bukan hanya pembangunan fisik. Tetapi juga pemberdayaan seperti pelatihan ketrampilan untuk warga desa, siapa tau ada yang berbakat untuk dikembangkan, ungkapnya.

Babinsa Iwan juga memberi usulan dalam pencegahan Kathutla atau musibah kebakaran agar ada penambahan pemadam kebakaran untuk antisipasi.

Sementara dari BPD melalui ketua Hermansyah dalam menanggapi usulan yang mayoritas usulan fisik menjelaskan karena jauhnya posisi desa dari kota, maka sudah barang tentu usulan tersebut didominasi oleh infrastruktur atau fisik yang dirasa masih kurang. Terlebih masyarakat tahunya dana sekitar 1M, tidak mengerti kalau dana tersebut bukan hanya pos pembangunan infrastruktur saja. Juga digunakan untuk hal hal lainnya berkenaan pembangunan untuk kemajuan desa, pungkasnya.

Acara yang dilaksanakan pada hari itu bukan hanya musyawarah desa tentang RKPDes, sebelumnya dilaksanakan rembug stunting yang sekarang diitilahkan Gagal tumbuh berkembang ( Gatumbang) dengan Forum Discussion terkait stanting tersebut. (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *