NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Pelaksanaan pembangunan di Desa Sei Lunuk Kecamatan Bataguh dengan menggunakan anggaran berasal dari Dana Desa ( DD) dan Alokasi Dana Desa ( ADD) dilakukan pengawasan dan evaluasi oleh Kantor Camat Bataguh, Rabu (20/9) pukul 09.00 WIB.
Tim pengawasan atau monitoring dan evaluasi ( Monev) yang terdiri dari Aparatur Sipil Negara ( ASN) di Kantor Camat Bataguh di ketuai Anugerah Perkasa Baboe yang sekaligus membuka kegiatan Monev didampingi Sariman dan H Akhmad Rizhani sebagai anggota, Pendamping Desa (PD) Rijali Rahman dan Elise, Kepala Desa Sei Lunuk Manto Susilo, Ketua BPD Desa Sei Lunuk dan Perangkat desa, ketua RT serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
Dari hasil Monitoring dan evaluasi disampaikan tim sebagai berikut
BUMDes sudah berbadan hukum dan unit usahanya meliputi persewaan lapak pasar dan simpan pinjam serta lainnya pada umumnya lancar. Persewaan barang dan jasa juga lancar. Pemdes tetap dukung BUMDes, perbanyak unit kerja dan pengurus BUMDes diikutkan dalam bimtek, demikian penyampaian Elise PD yang menilai BUMdes.
Rijali Rahman (PD) menyampaikan
Fisik untuk Desa Sei Lunuk adalah kegiatan gedung asset desa yang digunakan untuk kegiatan penanggulangan bencana seperti Karhutla. Lalu semenisasi dan pembuatan siring. Untuk pembangunan fisiknya sendiri sudah rampung. Gedung asset desa atau gedung untuk pos penanggulangan bencana yang berada di RT 1, sedangkan semenisasi ada di RT 4 ( Handel tambalalung) dan RT 12. Pembuatan siring di RT 11 dan 12 ( Sei Lunuk ), sebut Rijali Rahman.
Sariman dari Kecamatan Bataguh mengatakan Untuk administrasi, SPPD, pajak dan laporan laporan lainnya seperti absen dan buku agenda, sudah bagus tinggal sedikit yang harus dibenahi. Catatan aset mengikuti peraturan Menteri Dalam negeri ( Permendagri) Nomor 1 Tahun 2015 tentang pengelolaan asset desa, sebut Sariman
Kepala Desa Sei Lunuk Manto Susilo menanggapi ekspose dari tim monev mengenai kerjasama antara Pemdes dan BUMDes untuk masalah pengadaan barang, adalah hal yang ingin kita tidak lanjuti. Masalah penimbunan pada siring yang dipasang untuk keselamatan warga juga akan ditindak lanjuti, biaya kita akan ambil dari pendapatan asli desa, agar lebih cepat dalam prosesnya.
” Untuk perubahan nama sebagai penyesuaian akan kita tindak lanjuti juga, tentu agar desa kita menjadi lebih baik. Terima kasih pada tim Monev yang telah memberi masukan dan saran untuk Desa kita yang tentu saja akan memberikan harapan yang lebih baik,” pungkas Manto Susilo. (wan)