NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Berkebun tidak memiliki lahan yang luas bukan suatu kendala, sekarang bisa dengan sistem hidroponik. Hidroponik artinya menanam menggunakan media air atau tenaga kerja air.Hidroponik juga dikenal budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah. Kepala Desa Anjir Serapat Barat Ashari, S.Pd. melakukan inovasi sistem hidroponik ini.
” Segala sesuatu bila kita lakukan dengan penuh rasa tanggung jawab dan rasa suka pasti akan membuahkan hasil. Karena bertani atau bercocok tanam adalah hobby, maka kita menciptakan inovasi mengembangkan menanam sayur atau lainnya dengan sistem hidroponik. Tidak terlalu luas lahannya tapi bisa memenuhi keinginan,” ungkap Ashari saat dijumpai di Kantor Desa Anjir Serapat Barat Jalan Trans Kalimantan KM 10, Rabu (29/11) pukul 10.00 WIB.
Ashari menjelaskan karena kita dengan sistem autodidak sambil melakukan percobaan tentu saja tidak langsung berhasil. Tapi kita terus mencoba, kemudian mengembangkan dan seterusnya. Dengan inovasi itu akhirnya kita mendapat pengalaman dan pelajaran dari yang kita lakukan.
” Kita juga akan mencoba selain dari tanaman yang sudah biasa ditanam dengan hidroponik ini ini, kita tanam jenis lain yang sekarang harganya mahal. Seperti cabe. Tapi karena kebiasaan cabe di tanah kita coba siasati memberi media tanah sedikit tapi tetap dengan sistem hidroponik yang bertujuan pemanfaatan lahan,” ungkap Ashari.
Ashari mengatakan lagi selain tanaman dengan sistem hidroponik, kita juga kembangkan ternak bebek dengan melakukan inovasi pada pemberian pakan. Ada anggapan ternak bebek ini kurang baik atau tidak berhasil di lingkungan kita. Memang benar awalnya demikian, tapi kita terus melakukan pembelajaran,
” Melalui pemikiran dan percobaan kita lakukan seperti kita sebutkan variasi pakan nutrisi dan pakan peningkatan energi kita padukan. Alhamdulillah bisa bertahan dan mulai menghasilkan. Walau sedikit mahal daei segi biaya, tapi menambah biaya sedikit lebih baik dari pada tidak menghasilkan sama sekali,” ungkap Ashari lagi.
Saat melihat langsung peternakan bebek bersama Farid Januar perangkat Desa Anjir Serapat Barat, dijelaskannya bebek semula berjumlah 250 ekor, sekarang bertahan 200 ekor dengan produksi telur sekitar 150 biji jadi sekitar 75 persen, pungkas Farid yang menangani ternak bebek ini. (wan)