NUSAKKALIMANTAN.COM, Palangka Raya – Sebagai upaya melestarikan dan memperkenalkan kearifan lokal khususnya bahasa Dayak kepada anak, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Balai Bahasa Prov. Kalteng meluncurkan buku cerita anak dwibahasa, bertempat di Aula Bahaur Hotel Neo Palma Palangka Raya, Jumat (15/12/2023). Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Balai Bahasa Prov. Kalteng tersebut diikuti oleh 50 orang penulis yang sebelumnya sudah berpartisipasi dalam membuat cerita anak.
Kepala Balai Bahasa Prov. Kalteng Muhammad Muis mengatakan dalam sambutannya, dari target awal 58 buku cerita anak, kini sudah 70 buku yang berhasil diterbitkan.
“Pembuatan buku ini merupakan perjalanan yang panjang, melibatkan berbagai tahap seperti pengadaan bimbingan teknis kepenulisan, pembuatan ilustrasi, survei keterbacaan, penyuntingan, hingga persiapan untuk naik cetak,” ujarnya.
Ia menambahkan, para penulis yang sudah berpartisipasi dalam membuat buku cerita anak tersebut berasal dari kabupaten/kota se-Kalteng, dan mereka menciptakan karya-karya dengan menggunakan berbagai bahasa daerah masing-masing, antara lain Dayak Ngaju, Dayak Maanyan, Dayak Sampit, Dayak Ot Danum (Kadorih), Dayak Bakumpai, Dayak Katingan dan Bahasa Melayu Dialek Kotawaringin.
“Buku-buku yang diterbitkan ini sasarannya adalah tingkat TK/PAUD dan SD kelas awal, dengan harapan dapat membangun semangat membaca dan literasi di kalangan anak-anak,” imbuhnya.
Ia menambahkan, para penulis yang sudah berpartisipasi dalam membuat buku cerita anak tersebut berasal dari kabupaten/kota se-Kalteng, dan mereka menciptakan karya-karya dengan menggunakan berbagai bahasa daerah masing-masing, antara lain Dayak Ngaju, Dayak Maanyan, Dayak Sampit, Dayak Ot Danum (Kadorih), Dayak Bakumpai, Dayak Katingan dan Bahasa Melayu Dialek Kotawaringin.
“Buku-buku yang diterbitkan ini sasarannya adalah tingkat TK/PAUD dan SD kelas awal, dengan harapan dapat membangun semangat membaca dan literasi di kalangan anak-anak,” imbuhnya. (MMC/nk-1)