NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Generasi milenial atau biasa disebut Gen Z, di jaman sekarang yang serba canggih, terbiasa dengan bermain gadget. Banyak waktu dihabiskan dengan benda tersebut. Fenomena ini memunculkan kekawatiran berkurangnya yang menyukai kegiatan lainnya yang lebih bermanfaat.
Salah satu upaya mengurangi ketergantungan Handphone, dilakukan oleh pelajar SMK 3 Kuala Kapuas, dengan melakukan praktek lapangan bidang pertanian, yaitu berkebun Hortikultura jenis sayuran di Lahan Pertanian Desa Anjir Kalampan Kecamatan Kapuas Barat. Dari hasil kegiatan tersebut menghasilkan berbagai jenis tanaman seperti mentimun, kacang panjang dan sulur.
Kepala Bidang Hortikultura Dwi Purnamasari, SP.,MA., mewakili kepalan Dinas Pertanian mengapresiasi adanya upaya pengenalan sekaligus untuk praktek lapangan serta akhirnya nanti menunjukan contoh dan hasil nyata agar menumbuhkan rasa cinta pada anak anak pelajar SMK 3 biar lebih tau dan mengerti yang akhirnya akan mencintai bertani sebagai sesuatu yang menghasilkan dan bermanfaat. Terlebih pada masa sekarang ini, saat kemajuan teknologi serta arus informasi yang tak mampu terbendung, kegiatan bertani bisa menjadi alternatif,
” Harapan kita kedepan semoga saja terbentuk generasi yang mempertahankan negara kita sebagai negara agraris dengan bercocok tanam sebagai budaya,” terang Dwi Purnamasari.
Yanir Ketua Kelompok Tani Kelampan Jaya Desa Anjir Kalampan mengatakan siswa dari SMK 3 Jalan Pemuda Kuala Kapuas ini, sudah sering melakukan praktek lapangan di lahan kami. Ini adalah praktek langsung pengenalan cara bertani dengan menanam tanaman hortikultura. Pada kesempatan beberapa hari lalu kita lakukan panen, ada tiga jenis yang diambil hasilnya,
” Kita dalam kesempatan waktu panen kali ini memanen buah mentimun, kacang panjang dan sulur. Sementara untuk tanaman lainya seperti jagung dan singkong belum saatnya panen. Saat memanen dan melihat hasil dari kerja keras selama ini, disitulah terlihat kepuasaan pada para siswa,” ungkap Yanir saat ditemui Rabu (20/12) pagi.
Yanir menjelaskan juga kendala yang dihadapi saat menanam tanaman holrikulrura saat ini adalah cuaca yang tak menentu. Ditambah lagi curah hujan yang menggenangi areal kebun sehingga untuk jenis singkong agak terganggu tapi bisa kita atasi dengan memompa genangan air, sebut Yanir.
Suryani, S.Pd.,M.Pd., mengucapkan terima kasih dalam kesempatan ini untuk diterimanya anak didik mereka untuk melakukan praktek lapangan sebagai penerapan alam yang mereka pelajari pada pak Yanir Ketua Kelompok Tani Kalampan Jaya. Semoga kerjasama ini terus terjalin untuk menambah wawasan anak mencintai dunia pertanian, imbuh Suryani. (wan)
