NUSAKALIAMANTAN.COM, Kuala Kapuas –
Penyakit Demam Berdarah Dingue (DBD) yang disebabkan oleh gigitan Nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus Dengue kemudian berada dalam darah selama 4-7 hari, mulai 1-2 hari sebelum demam. Dengue ini yang menimbulkan demam.
Daerah Kecamatan Kapuas Timur yang merupakan daerah kerja dari Puskesmas Anjir Serapat memang daerah yang endemis untuk kasus DBD, Setiap tahun selalu ada kasus. Untuk tahun ini memang ada peningkatan kasus di banding tahun tahun sebelumnya, Jumlah kasus DBD sampai dgn minggu kedua bln Februari sebanyak 23 kasus
Kepala Puskesmas Anjir Serapat Adi Irawan S.Kep.,NS.,MM., ditemui diruang kerja Puskesmas Anjir Serapat Jalan Trans Kalimantan KM 8 Desa Anjir Serapat Baru Kecamatan Kapuas Timur, Senin (19/2) pukul 11. 45 WIB dalam upaya pencegahan bertambahnya kasus kami Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Anjir Serapat melakukan kegiatan diantaranya adalah selalu aktif memberikan edukasi ke masyarakat wilayah Kecamatan Kapuas Timur agar menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah masing-masing, mengajak semua lintas sektor dan seluruh masyarakat rutin melakukan kegiatan pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), membagikan tablet abate ke masyarakat,
“Bersama dinas kesehatan kabupaten Kapuas, kita melakukan fogging masal di beberapa tempat yang menjadi lokasi kasus DBD. Sedangkan untuk penanganan pasien DBD yang sdh positif DBD, fasilitas UGD dan ruang rawat inap UPT Puskesmas Anjir Serapat buka 24 jam. Sehingga semua pasien yang positif DBD bisa kita tangani ruang rawat inap UPT Puskesmas Anjir Serapat. Kecuali untuk kasus DBD disertai dengan komplikasi perdarahan, maka akan kita lakukan rujukan ke rumah sakit kapuas,” terang Adi Irawan.
Terpisah Kepala Bidang Program Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, dr H Ahmad Haspiani berpesan hal terpenting dari pencegahan penyakit ( DBD) ini adalah kesadaran masyarakat untuk memutus perkembangan biakan pembawa virus yaitu nyamuk Aedes aegypti. Ini jenis nyamuk yang bersarang digenangan air, tapi yang bukan media tanah. Maksudnya tempat tumbuh jentik jentiknya adalah genangan air seperti sisa air di benda yang terbuag namun bisa menjadi penampungan air,
” Seperti sisa kaleng terbuang, bak mandi, tempat makan burung, sisa air dari lemari es, air minum serta lainya. Nyamuk ini tidak hidup di kolam ataupun air disungai dan juga parit. Nyamuk Aedes aegypti mengigit di pagi hari, bukan diwaktu lain. Makanya semprotkan pembunuh serangga di tempat yang ada genangan air yang jadi media bukan tanah. Hidup bersih dan waspada di saat nyamuk biasa melakukan gigitan,” pesan dr. H Ahmad Haspiani. (wan)
