NUSAKALIMANTAN.COM, Pulang Pisau – Penurunan stunting adalah salah satu program prioritas yang sedang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau. Berbagai kegiatan dilakukan demi terwujudnya penurunan angka stunting untuk menuju Indonesia emas 2045.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pulang Pisau, Damek menyampaikan, pihaknya mendorong program percepatan penanganan stunting di Kabupaten Pulang Pisau, agar bisa terlaksana dengan baik serta apa yang menjadi program pemerintah Kabupaten Pulang Pisau bisa tercapai.
”Kami menyambut baik program percepatan penanganan stunting yang akan dilaksanakan oleh seluruh SOPD dilingkup Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau pada tahun 2024 ini,” kata Damek, beberapa waktu lalu.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pulang Pisau mengatakan mendukung dan mengapresiasi program dan kegiatan yang sudah direncanakan oleh Pemkab Pulang Pisau melalui masing-masing Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) dalam rangka melakukan percepatan penurunan stunting di wilayah Kabupaten Pulang Pisau.
Lanjut Damek, di Kabupaten Pulang Pisau terdapat 40 locus yang akam menjadi target dalam penurunan stunting. “Kita berharap program percepatan penurunan stunting ini dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana, sehingga target penurunan stunting dapat di capai dengan baik, ” ujarnya.
Damek juga menegaskan, untuk menekankan berjalannya dan turunnya angka stunting sangat penting memperhatikan dengan serius dalam penanganan dan menekan angka stunting sehingga tidak semakin meningkat.
Damek mengungkapkan bahwa salah satu penyebab stunting akibat asupan gizi yang kurang, sehingga menyebabkan terjadinya stunting terhadap anak.
”Permasalahan ini merupakan hal yang sangat urgent sehingga diharapkan seluruh jajaran pemerintah kabupaten Pulang Pisau dalam perencanaan pembangunan yang bersifat kemasyarakatan, ” ujarnya
Untuk meningkatkan kualitas SDM, kata Damek, pemerintah daerah dalam merencanakan kegiatan supaya tidak hanya terfokus pada peningkatan di bidang pendidikan dan pelatihan keterampilan saja. Namun pemberian asupan gizi yang tercukupi dalam 1000 hari kehidupan pertama setelah kelahiran, mesti giat dianjurkan kepada masyarakat melalui program bantuan dan lainnya.
(nk-1)