Rabu , 2 Juli 2025
Aqiedah Wahyuni (PMEFS) saat menyampaikan Presentasi

IKM Binaan Dinas Dagperin Kalteng Ikuti Penjurian Calon Penerima Penghargaan Upakarti Tahun 2024

NUSAKALIMANTAN.COM, Jakarta – Dalam rangka seleksi calon penerima penghargaan Upakarti Tahun 2024, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah mendampingi IKM Binaan Perkumpulan Pramesti Malima Energi Fokus Sejahtera (PMEFS) mengikuti Penjurian Calon Penerima Penghargaan Upakarti Tahun 2024, bertempat di Ruang Cendrawasih 1, Hotel Sheraton Jakarta Soekarno Hatta Airport, Jumat (11/10/2024).

Sebagai salah satu upaya pemerintah dalam mengembangkan industri, Kementerian Perindustrian RI menyelenggarakan penghargaan UPAKARTI yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan mendorong prakarsa masyarakat, sebagai bentuk apresiasi dan motivasi kepada orang-perseorangan, lembaga/organisasi atau perusahaan yang berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan pemberdayaan industri kecil dan industri menengah guna meningkatkan kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja di seluruh wilayah Indonesia. Pemberian penghargaan Upakarti meliputi 2 (dua) kategori, yaitu Jasa Pengabdian dan Jasa Kepeloporan.

Dalam presentasi yang disampaikan oleh Aqiedah Wahyuni selaku Pendiri dan Ketua Rumah Produksi Bersama (RPB) Perkumpulan Pramesti Malima Energi Fokus Sejahtera (PMEFS) untuk Kategori Jasa Pengabdian, menyampaikan Motivasi Pengabdian melalui Pengembangan IKM yang berkelanjutan, Inovasi Produk Unggulan, dan Tantangan yang dihadapi serta Dampak Sosial, Ekonomi dan Ekologis.

“Pengabdian selama lebih dari satu dekade untuk membangun ekosistem IKM berbasis gotong royong komunitas, inovasi, dan nilai budaya lokal. Membangun kesejahteraan masyarakat lokal dan industri melalui inovasi berbasis lingkungan, budaya, dan kolaborasi,” tuturnya.

Lebih lanjut, Aqiedah Wahyuni mengatakan menjalin jaringan distribusi produk lokal ke pasar nasional melalui strategi pemasaran online, meski berada di lokasi terpencil. Menerapkan sistem ekonomi gotong royong, swadaya komunitas, dan program pelatihan mandiri. Meningkatkan mentalitas pengusaha lokal melalui pelatihan dan dukungan terus menerus, memastikan keberlanjutan usaha meski dihadapkan pada tantangan internal.

“Kendala geografis dan ekonomi berhasil diatasi dengan inovasi, kolaborasi, dan model ekonomi berkelanjutan berbasis komunitas,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *