NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Pada saat acara malam penganugerahan Apresiasi Bunda Paud Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2024, Kabupaten Kapuas meraih penghargaan 5 kategori yang dilombakan. Acara diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah. Dilaksanakan pada Rabu (30/10) di Aula Jayang Tingang (AJT) Kantor Gubernur Kalimantan Tengah.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah Muhammad Reza Prabowo saat membacakan sambutan Bunda PAUD Kalimantan Tengah menyampaikan, dengan adanya kegiatan apresiasi ini diharapkan dapat memberikan stimulus untuk dapat mengembangkan layanan PAUD di daerah masing-masing.
“Bunda PAUD merupakan profesi sukarela yang dilandasi rasa cinta dan kasih sayang, sehingga menjadi lokomotif untuk segenap elemen masyarakat dengan penuh keikhlasan dalam menjalankan tugas-tugasnya,” ucap Muhammad Reza Prabowo.
Seperti disebutkan diatas Kabupaten Kapuas berhasil meraih sejumlah penghargaan diantaranya juara I kategori Paud Holistik Integratif (HI) Percontohan, juara 3 kategori Bunda PAUD Kelurahan/Desa, harapan 3 kategori Bunda PAUD Kecamatan, harapan 1 kategori Bunda PAUD Kabupaten Berprestasi dan harapan 3 pada lomba Fashion Show. Untuk Juara I Katagori Paud Holistik Integratif (HI) percontohan mewakili Kabupaten Kapuas adalah Paud HI KB Melati II Desa Anjir Serapat Baru Kecamatan Kapuas Timur. Biasa disebut Bubuhan Anjir ( BBA).
Mariyati, S.Pd pengelola Paud HI KB Melati II yang meraih prestasi juara pertama mengatakan kita melalui tema yang diusung pada apresiasi Bunda Paud tahun 2024 yaitu Gerakan transisi dari Paud ke SD yang menyenangkan Program harumnya ‘Melati’ merupakan sesuatu yang dipaparkan yang membuat gaya tarik tersendiri dari dewan juri. Dimana maknanya Melati merupakan akronim dari Menyenangkan lingkungan belajar Aman nyaman tempat terpenuhinya pelayanan aspek, yaitu lima aspek yang terintegrasi.
” Program unggulannya seperti gerakan minum air putih, gerakan menanam sayuran, keranjang amal yang bertujuan mendidik rasa empati dan mencegah bulying, dimana fenomena perbedaan sosial jangan sampai membuat permasalahan dalam pergaulan. Kunjungan pada siswa yang mengalami masalah pertumbuhan dan perkembangan dengan program dahsyat yang merupakan singkatan dapur sehat atasi stunting,” terang Mariyati.
Pengelola Paud ini juga berharap kedepannya akan ada guru yang memiliki dedikasi, bukan hanya mengajar tetapi juga mendidik. Memberikan pelajaran akan adanya kasih sayang agar tercipta rasa kemanusiaan dalam dirinya. Karena dengan curahan kasih sayang tersebut memberi rasa nyaman dan aman hingga akan mendorong motivasi belajar,
” Untuk peningkatan layanan Paud Holistik integratif ini melaksanakan kerjasama dengan beberapa lintas sektor. Seperti diketahui upaya pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi,” pungkas Mariyati. (wan)
