Selasa , 1 Juli 2025

Mantan Kades ini Tahun 2019 Menerima Penghargaan Proklim dari Kementerian LHK

NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas –
Penghargaan Program Kampung Iklim (ProKlim) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ditujukan untuk desa, kelurahan, atau komunitas yang telah berhasil menjalankan program pengelolaan lingkungan. Tujuannya untuk mengapresiasi upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Bisa berupa tropi utama, sertifikat utama, atau sertifikat madya.

Kategori ProKlim tersebut ditetapkan berdasarkan nilai akhir ProKlim, yang merupakan hasil perhitungan nilai komponen kegiatan adaptasi, mitigasi dan dukungan keberlanjutan. Apabila persentase nilai akhir ProKlim mencapai 50%, maka masuk dalam kategori ProKlim Pratama, sedangkan untuk persentase nilai akhir antara 51–80% ditetapkan sebagai ProKlim Madya. Nominasi ProKlim Utama ditetapkan dalam hal persentase nilai akhir ProKlim di atas 81%. Nominasi ProKlim Lestari ditetapkan dalam hal usulan ProKlim telah mendapat penghargaan sebagai Nominasi ProKlim Utama.

Mantan Kades Anjir Kelampan Kecamatan Kapuas Barat yang juga Ketua Kelompok Tani Kelampan Jaya Yanir, S.Sos., yang telah berinovasi membuat Kebun ramah lingkungan dengan pupuk organik bukan kimiia, kebun yang digarap tidak merambah hutan dan menjaga kelestarian hutan yang merupakan rumah tinggal hewan tumbuhan dan memberi dan manfaat bagi lingkungan masyarakat sekitar.

” Pada saat festival tersebut Kabupaten Kapuas mendapatkan penghargaan dan piala Program Kampung Iklim (Proklim) Utama. Bapak bupati saat itu Ben Brahim S Bahat menyampaikan ucapan selamat kepada Desa dan kelompok Tani Anjir Kalampan Jaya yang berhasil mendapatkan penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) Utama dari Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia,” ungkap Yanir saat ditemui di Kebunnya yang berada di Desa Anjir Kelampan Selasa (28/1) pukul 09.30 WIB.

Yanir juga menyampaikan saat itu Bupati Kapuas  berharap Desa Anjir Kalampan Jaya dapat menjadi contoh bagi desa-desa yang lain di Kabupaten Kapuas. Berharap para steakholder berpartisipasi aktif dalam memelihara dan menjaga lingkungan serta melakukan pembangunan berwawasan lingkungan,

“Sayangnya seiring waktu berlalu kelanjutan sebagai penerima penghargaan tidak ada lagi. Bahkan saat kunjungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kita sepertinya tidak dilibatkan lagi,” ucap Yanir (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *