NUSAKALIMANTAN.COM, Pulang Pisau – Guru adalah tenaga pendidik profesional yang memiliki tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi para peserta didik.
Berdasarkan tugas utama yang diemban para tenaga pendidikan tersebut, tentu mereka dituntut serius dalam menjalankan profesinya secara maksimal.
Namun, tak seperti para guru yang mengajar di wilayah Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), tepatnya di SDN Paduran 3 Desa Sei Hambawang, Kecamatan Sebangau Kuala.
Dimana, para guru disana dikabarkan jarang turun mengajar. Akibatnya, para siswa-siswi dan para orang tua murid mengeluhkan atas kinerja para pengajar di SDN tersebut.
Kepala Desa Sei Hambawang, H Darwata melalui Sekretaris Desa (Sekdes) Rapani membenarkan bahwa orang tua murid banyak mengeluhkan atas ketidakaktifan para dewan guru dalam menjalankan kinerjanya sebagai tenaga pendidikan di SDN 3 Paduran.
“Ini fakta, mereka (para guru ASN) sangat jarang sekali mengajar. Orang tua murid banyak mengeluh, dan kasihan para siswa-siswi kita disini,” kata Pani kepada awak media ini.
Ditanya berapa kali kehadiran para dewan guru dalam seminggu, sebulan atau per tahun? Pani tidak tahu persis perihal tersebut, namun yang pastinya para tenaga pendidik tersebut sangat jarang turun mengajar.
“Yang pastinya mereka guru-guru di SDN 3 Paduran ini sangat jarang ngajar. Itu rata-rata guru yang PNS. Padahal kan dunia pendidikan salah satu program prioritas pemerintah pusat yang harus dilaksanakan seluruh pemerintah provinsi dan daerah,” celetuknya.
Pani menyebut, perihal jarang masuknya para guru PNS ini sudah dilaporkan ke pihak dinas melalui salah satu anggota DPRD Pulang Pisau.
“Berapa waktu lalu sudah kami sampaikan ke salah satu anggota DPRD Pulpis yang sesuai komisi menangani bidang pendidikan. Semoga saja, hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah melalui dinas terkaitnya,” tuturnya tegas.
Ditambahkan, selain permasalahan jarang masuknya guru di SDN tersebut. Saat ini kontruksi bangunannya pun sudah rusak parah.
Sementara, saat dikonfirmasi awak media ini via pesan whatsapp, Jumat (21/2/2025) Kepala Dinas Pendidikan Pulang Pisau, Sri Putri Pratiwi, belum memberikan keterangan resmi terkait permasalahan tersebut. (Abdmanan)