NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas –
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal merupakan salah satu strategi penanganan masalah Gizi pada Ibu Hamil dan Balita. Bertujuan untuk meningkatkan status gizi Ibu Hamil dan Balita bermasalah gizi sesuai dengan standar PMT yang telah ditetapkan. Untuk itu Puskesmas Pulau Kupang melaksanakan Pelatihan PMT berbasis pangan lokal bagi Ibu Hamil dan Balita Bermasalah Gizi.
Acara dilaksanakan pada Sabtu (31/5) pukul 08.00 WIB, di Aula Kantor Kecamatan Bataguh Jalan Pematang Sawang Desa Sei Lunuk RT.13 Kecamatan Bataguh. Hadir dalam acara Camat Bataguh, Ketua TP-PKK Kecamatan Bataguh, Bidan Koordinator Puskesmas Pulau Kupang, dokter Puskesmas Pulau Kupang, Penanggung Jawab Program (PJ) Anak, dua puluh enam Kader Posyandu dari Posyandui tujuh Desa dan satu Kelurahan yaitu Desa Pulau Mambulau, Desa Sei Lunuk, Desa Sei Jangkit, Desa Bangun Harjo, Desa Tamban Luar, Desa Budi Mufakat, Desa Bamban Raya, dan Kelurahan Pulau Kupang.
Camat Bataguh Syuryadin, SH menyampaiakn dalam kegiatan Pelatihan ini kita sangat mengapresiasi pada Tim Pelaksana Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal untuk ibu hamil dan balita yang mengalami masalah gizi. Yang tentu saja hal ini sangat membantu permasalahan didalam masyarakat kita terutama di wilayah Kecamatan Bataguh ini.
” Dengan mengetahui tata cara pemberian makanan tambahan kita berharap Bataguh nanti berkurang gizi buruk seperti stunting dan wating dan akan tercipta generasi sehat dan tumbuh serta menjadi anak cerdas dan berkualitas serta siap menjadi generasi penerus bangsa,” ungkap Syuryadin.
Kepala Puskesmas Pulau Kupang Hj Yoestina, S. Kep.Ners.,MM., menjelaskan masalah gizi, terutama pada ibu hamil dan balita, masih menjadi tantangan serius yang harus kita tangani bersama. Gizi yang tidak optimal dapat berdampak jangka panjang terhadap kesehatan dan kualitas sumber daya manusia kita ke depan. Pemberian Makanan Tambahan yang berbahan pangan lokal bukan hanya sebagai upaya pemenuhan gizi, tetapi juga merupakan bentuk kemandirian dan pemberdayaan masyarakat. Dengan memanfaatkan potensi pangan lokal, kita tidak hanya membantu meningkatkan status gizi, tetapi juga turut mendukung perekonomian lokal,
” Harapan saya melalui pelatihan ini, Tim Pelaksana PMT dapat memahami dengan baik prinsip-prinsip penyusunan menu bergizi seimbang, pengolahan makanan yang higienis, serta strategi pelaksanaan yang tepat sasaran. Saya juga berharap pelatihan ini melahirkan pelaksana-pelaksana yang tidak hanya terampil, tetapi juga memiliki semangat dan kepedulian tinggi terhadap perbaikan gizi masyarakat. Dengan kegiatan ini dapat kita jadikan sebagai momentum perbaikan kesehatan bagi masyarakat,” pungkas Hj Yoestina. (wan)
