NUSAKALIMANTAN.COM, Pulang Pisau – Sejak Januari hingga Juli 2025 ini, kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten Pulang Pisau minim terjadi. Hal itu menandakan keberhasilan para tim dalam menangani bencana yang berdampak bagi kesehatan akibat kabut asap, kerusakan lingkungan, sampai pada perekonomian masyarakat.
“Kita bersyukur karhutla terjadi hanya di empat titik saja, dan itupun dapat ditangani dengan cepat oleh tim-tim di lapangan. Satu di wilayah Jabiren Raya dan tiganya di wilayah Kahayan Tengah,” kata Tekson, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau
Ia menyebut, sejumlah bidang yang melekat di BPBD Pulang Pisau sudah menjalankan program kerja, mulai pencegahan, tanggap darurat dan pasca bencana mulai awal tahun hingga Juli 2025.
“Khusus di bidang saya, sudah sejak awal tahun kemarin menyampaikan terkait pencegahan berupa rilisan-rilisan dari BMKG ke sejumlah wilayah yang berpotensi terjadi karhutla, cuaca ekstrem, dan bencana lainnya,” ujar Tekson.
Ditambahkan, selama musim kemarau ini pihaknya bersama para pihak terus meningkatkan upaya pencegahan karhutla, termasuk edukasi tentang bahaya membakar lahan, pengawasan yang ketat, serta penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku pembakaran.
“Dengan adanya upaya bersama dari semua pihak, diharapkan karhutla dapat diminimalisir dan tidak lagi menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat dan kehidupan lainnya. Untuk tingkat suhu saat ini mencapai 60 persen, artinya suhu cukup panas,” tuturnya. (Abdmanan)