Jumat , 7 November 2025

Bupati Pulang Pisau Hadiri Launching Program ‘Sepulang Desa’

NUSAKALIMANTAN, Pulang Pisau – Bupati Pulang Pisau H Ahmad Rifa’i menghadiri Launcing Program Sepulang Desa ( Strategi Penguatan Lumbung Pangan dalam Menunjang Ketahan Pangan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Kamis (6/11/2025) di Aula Banama Tingang Kantor Bupati setempat.

“Keberadaan BUMDes di setiap pemerintah desa atau Pemdes tentu memiliki peran strategis, terutama upaya mewujudkan ketahanan pangan di wilayah desa,” ucap Bupati.

Rifai sapaan akrab Bupati Pulang Pisau menyebut, ketahanan pangan adalah salah satu pilar penting dalam pembangunan pedesaan yang berkelanjutan, desa memegang peran strategis dalam mendukung ketersediaan pangan nasional.

“Mengingat sebagian besar lahan pertanian berada di wilayah desa. Jadi, pengembangan lumbung pangan BUMDes menjadi salah satu solusi inovatif untuk menjawab tantangan dalam kebutuhan pangan, dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” ujarnya.

Diungkapkan Rifa’i, BUMDes memiliki peran besar dalam ketahanan pangan di wilayah desa, memperkuat kemandirian pangan, melalui pengelolaan lumbung pangan desa, yang terintegrasi dengan BUMDes sebagai motor penggerak ekonomi lokal.

“Program strategis ini merupakan gerakan sosial ekonomi untuk menumbuhkembangkan kesadaran dan soliditas dan inovasi pengelolaan pangan berkelanjutan,” tukasnya.

Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Kadishanpang) Kabupaten Pulang Pisau Faridah Ernawati mengatakan program Sepulang Desa ( Strategi Penguatan Limbung Pangan melalui BUMDes) merupakan program mewujudkan kemandirian katahan pangan di desa yang berkelanjutan.

“Sebagai entitas ekonomi yang dimiliki dan dikelola oleh desa, dirancang untuk mengoptimalkan potensi lokal dalam upaya meningkatkan kesejahteraan warga, sehingga dengan kemampuan mengintegrasikan berbagai aspek sosial dan ekonomi maka BUMDes berpotensi menjadi motor penggerak dalam mengelola lumbung pangan,” sebutnya.

Menurut Faridah, lumbung pangan tradisional, yang sudah lama menjadi bagian dari kearifan lokal, dapat dikembangkan menjadi model yang lebih modern dengan manajemen yang profesional.

“Nanri di bawah pengelolaan BUMDes, lumbung pangan dapat bertransformasi menjadi pusat distribusi, pengolahan, dan pemasaran hasil pertanian yang tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga menjangkau pasar yang lebih luas,” ujarnya. (Rilis/Abdmanan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *