NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Merespon adanya wabah serangan virus tungro yang menyerang tanaman padi rakyat beberapa wilayah Kecamatan di Kabupaten Kapuas, Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan, Ir Riza Rahman MM dan Kepala Badan Pengendaluan Tanaman Pangan dan Holtikultura ( BPTPH ) Ir Alfan Samosir, MM serta koordinator BPP dan pengamat Hama, mengadakan kegiatan rapat koordinasi lokasi padi yang terkena serangan tungro di kabupaten Kapuas. Senin (27/6) pagi di Aula Kantor Dinas Pertanian Kapuas Jalan Pemuda Kuala Kapuas.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas Yaya, SP., melalui Kabid Tanaman Pangan, Edi Dese saat ditemui di ruang kerjanya Kantor Dinas Pertanian Jalan Pemuda Kuala Kapuas menjelaskan gangguan pertumbuhan tanaman padi disebabkan oleh virus tungro ini, dibagi dalam beberapa kriteria. Kriteria ringan, sedang, berat dan puso. Pada kriteria berat dan puso ini nantinya perlu diberi bantuan benih,
“Bangun Harjo yang berada di wilayah Kecamatan Bataguh, dimana Kecamatan Bataguh, secara keseluruhan mendapat serangan ringan seluas 325 hektar, yang sedang 186 hektar dan yang Berat 125 hektar dan yang tergolong Puso 115 hektar. Dan dimana kriteria berat dan puso, disarankan penggantian valitas atau dibantu untuk Okteber hingga Maret,” terang Edi Dese.
Sementara Keterangan yang diberikan Kasi Pencegahan Penyakit Sugiana mengatakan, luasan yang terkena serangan wabah tungro seluruhnya sekitar 5.797 hektar dari data per tanggal 27 Juni 2022.
Pestisida yang digunakan hampir lebih 6000 hektar mengatasi masalah wabah ini untuk kabupaten Kapuas yang sudah diberi bantuan. Dimana jumlah 3000 liter dengan perbandingan 0,5 liter per hektar pestisida untuk mengatasi atau menanggulangi masalah ini. Sedang yang padat sejumlah 1 ton untuk 2000 hektar lebih, jelas Sugiana.
Menanggapi masalah ini, Camat Bataguh Syuryadin, SH., Dimana ada tiga wilayah desa dalam kecamatan yang dipimpinnya, terserang wabah virus tungro ini, yaitu Desa Bangun Harjo, Desa Tamban Luar dan Sei Jangkit, dengan adanya respon dari Dinas Pertanian ini, berterima kasih kepada pihak terkait, karena musibah ini tanpa ada keterlibatan pihak terkait yaitu bidang pertanian tentu akan menjadi masalah bagi masyarakat petani di wilayah kita,
“Terima kasih juga pada media yang menyampaikan keluhan warga kita akan adanya wabah tungro yang mengancam gagal panen di wilayah kita ini,” ujar Syuryadin lagi. (wan)