NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Dalam upaya mengevaluasi gagal panen terluas dan terparah yang terjadi di tiga kecamatan di Kabupaten Kapuas, yaitu Kecamatan Kapuas Timur, Kecamatan Tamban Catur dan Kecamatan Bataguh, serta beberapa kecamatan lain namun tidak separah di tiga lokasi tersebut. Bertempat di Kantor BPP Tamban Catur Jalan Rey 2 Desa Sidomulyo Kecamatan Tamban Catur Rabu (28/9) pukul 09.15 WIB.
Hadir dalam Bimbingan Teknik ( Bimtek) Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan diwakili Rifiyanto, Sp., Kepala Dinas Pertanian yang diwakili Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan, Sugiana, SP., Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan dalam hal ini Kepala BPTPH Ir Alfan Samosir, Pemberi Materi dan peserta Bimbingan teknis terdiri dari Kelompok Tani dan kepala desa se Kecamatan Tamban Catur.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas, Yaya, SP melalui Kepala seksi Perbenihan dan perlindungan Tanaman Pangan Sugiana, SP mengucapkan terimakasih atas kehadiran peserta baik kades, kelompok tani, dan terutama para pembicara serta rombongan dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, direktorat Perlindungan Tanaman Pangan dan juga yang datang dari provinsi tetangga Kalimantan Selatan.
“Acara Bimtek ini adalah merupakan sesuatu yang luar biasa untuk penanganan musibah gagal panen pada tahun ini dimana nantinya setelah kegiatan ini, semoga dengan acara hari ini kita akan mendapatkan solusi menangani permasalahan wabah tungro ini,” ungkap Sugiana.
Perwakilan dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan dalam hal ini Kepala BPTPH Ir Alfan Samosir menyebutkan inti dari pertemuan hari ini adalah upaya yang kita lakukan untuk menangani musibah yang melanda daerah pertanian Kita, dimana sekitar 8.000 hektar lebih, terutama yang terbesar ada di tiga kecamatan termasuk Kecamatan Tamban Catur ini,
“Kepada para petani yang terkena musibah gagal panen karena wabah tungro ini, diminta bersabar dan diharapkan mau mengganti varietasnya untuk memutis mata rantai dari penyebaran virus tungro ini,” sebut Alfan Samosir.
Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Gandi Purnama, SP., M.Si.,menyebutkan kehadiran pada hari ini bersama rombongan untuk berdikusi langsung dengan para petani. Menteri Pertanian berterima kasih tahun 2019 kita mendapatkan penghargaan dari .. sebagai daerah swasembada beras. Kita harus pertahankan pencapaian ini. Dimana tentu saja kita harus melakukan pengelolaan dengan baik,
“Serangan tungro ini sebelumnya tidak ada. Menjalar dari daerah tetangga Kalimantan Selatan, Karena endeminya ada di Kalimantan Selatan. Ini sekarang sudah menjadi wabah kita semua, makanya kita adakan Bimbingan teknis. Melalui Bimbingan Teknis ini kita akan menggali informasi terkait penanganan dan upaya selanjutnya penanganan wabah tungro ini,” ungkap Gandi Purnama.
Pemberi materi dalam Bimtek ini Ani Widarti membawakan materi tentang pengenalan, pencegahan, penyakit tungro. Sedang untuk yang memberikan materi berikutnya, Lintong Banjarnahor yang memberikan meteri tentang upaya pencegahan serta berbagi pengalaman dimana upaya Kalimantan Selatan dalam menangani tungro yang sebelumnya telah lama melanda daerah Kalimantan Selatan.
Untuk menggali permasalahan secara lebih detail, dilakukan diskusi dari peserta yang terdiri dari kelompok tani maupun para penyuluh BPP serta kepala desa dan lainnya, yang dipandu oleh Gandi Purnama SP dari Direktorat Perlindungan Tanaman. Acara diakhiri dengan penanda tanganan kesepakatan oleh petani, kepala desa se Tamban Catur maupun Dinas. (wan)