Rabu , 2 Juli 2025
Ketua MUI Kabupaten Pulang Pisau KH Suriyadi SPd MM dan Sekretaris PCNU Kabupaten Pulang Pisau KH Nasrun Rambe SAg

MUI dan NU Pulang Pisau Kecam Aktivitas LGBT

NUSAKALIMANTAN.COM, Pulang Pisau – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pulang Pisau mengecam aktivitas LGBT di Bumi Handep Hapakat sehubungan berdedarnya kabar sebelumnya tentang adanya rencana aktivitas Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di Kota Palangka Raya.

Selain itu sikap MUI Kabupaten Pulang Pisau tersebut muncul atas beredarnya juga pengumuman di medsos yang mengklaim bahwa kelompok tersebut bakal mengadakan roadshow di sejumlah daerah di wilayah Kalimantan Tengah termasuk ke Kabupaten Pulang Pisau.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pulang Pisau KH. Suriyadi, S.Pd.I, MM ketika diwawancara media ini tegas menyatakan penolakan terhadap aktivitas LGBT di wilayah Kabupaten Pulang Pisau.

“Sebagaimana juga terjadi penolakan di sejumlah daerah, begitupun kami MUI Kabupaten Pulang Pisau tegas menolak kegiatan-kegiatan mereka,” tandas KH. Suriyadi, Rabu (28/9/2022).

Beliau juga meminta pihak kepolisian, TNI dan Satpol PP untuk menyikapi serius soal isu-isu yang berkembang seputar LGBT khususnya di wilayah Kabupaten Pulang Pisau.

“Karena ini sudah melanggar norma keagamaan, kami minta pihak kepolisian untuk memperhatikan secara seksama gerakan-gerakan yang dilakukan komunitas pelangi ini, agar masyarakat tidak resah dibuatnya,” ucap KH. Suriyadi.

Salah satu toko agama yang juga Sekretaris Umum PCNU Kabupaten Pulang Pisau, Ustadz Nasrun Rambe, S.Ag juga menyatakan sikap senada dengan MUI Kabupaten Pulang Pisau. Bahkan dia menyatakan kesiapannya serta mengajak para tokoh agama Islam lain khususnya untuk ikut aktif bersama-sama melakukan pemantauan di daerah masing-masing.

“Saya mengajak para tokoh agama, ormas-ormas keagamaan yang ada di wilayah Kabupaten Pulang Pisau untuk bersama melakukan pemantauan di daerah masing-masing  terhadap kemungkinan adanya aktivitas yang mengarah kepada LGBT dan kemudian melaporkan atau mengkoordinasikan kepada aparat keamanan untuk ditindaklanjuti,” tegas dia.

Hal ini, lanjutnya, merupakan upaya preventif bersama agar jangan sampai komunitas LGBT itu bisa eksis dan berkembang di kampung kita, karena itu bisa menular kepada anak-anak generasi penerus kita dan bisa menjadi sebab datangnya bala musibah di kampung kita, kata Ustadz Nasrun Rambe. (nk-1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *