NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Desa Sei Asem Kecamatan Kapuas Hilir, berada tidak jauh dari kota Kuala Kapuas. Ironisnya, satu RT yaitu RT 8 didalam wilayah desa tersebut, untuk mencapainya memerlukan perjalanan yang sangat jauh.
“Benar pak, wilayah desa kami sebenarnya jika ada jalan lurus dekat dengan desa induk yaitu RT 5 yaitu Sungai Rimbut. Namun jalan itu belum ada. Selama ini kita harus memutar melewati wilayah Kalsel maupun melewati wilayah kecamatan lain. Baik itu lewat Anjir Pasar Kota wilayah Batola Kalsel maupun lewat Lagun, Batur, hingga Bakungin. Kondisi jalannya selama musim hujan ini sudah sangat jauh dan sangat sulit dilewati,” sebut Jakfar Sidik Ketua RT 8 Dusun Basirih.
Dijelaskan Jakfar Sidik kesulitan itu karena kondisi jalan becek dan licin. Beberapa hari lalu aja, Bantuan dari pemerintah desa yang diantar Kades Masrawan Babinsa dan Bhabinkamtibmas Anggun tertahan cuman sampai perbatasan karena sulitnya jalan,
“Warga mendatangi perbatasan karena mobil yang sudah memutar lewat Kabupaten Batola provinsi Kalsel belum bisa sampai ke wilayah kita RT 8 Dusun Basirih, makanya kita sangat mengharapkan perhatian pemerintah kabupaten untuk infrastruktur jalan ini,” harap Jakfar Sidik.
Kepala Desa Sei Asem Masrwan membenarkan laporan dari ketua RT 8.
Jalan tersebut merupakan jalan transpor satu-satunya, namun karena volume jalan sangat panjang sekitar 8, 5. KM dan adanya jembatan penghubung Basirih darat dan Sei Rimbut RT 5 dengan lebar sungai 50 meter, dana untuk realisasi jalan dan jembatan tidak mampu dibiayai dana desa. Maka kami memasukan berulang ulang dalam usulan ke musrembang desa maupun kecamatan agar dapat dibiayai dinas terkait,
“Namun ironisnya tidak ada realisasi sampai saat ini. Atas nama pemdes Sei Asem kita sangat berharap akan adanya perhatian akan jalan tersebut, karena disana komoditas pertanian dan perkebunan, tiap tahun hasilnya dipasarkan ke mana mana, termasuk provinsi tetangga Kalsel,” ungkap Masrawan.
Masrawan menambahkan lagi Ketika melaksanakan pengobatan gratis dengan UPTD Puskesmas Barimba atau kegiatan lainnya harus jauh memutar. Beberapa bulan ini kegiatan terpaksa dihentikan karena kondisi jalan akibat curah hujan yang membuat jalan tidak bisa dilewati.
“RT 8 adalah pintu gerbang masuk Kabupaten Kapuas, prototipe atau ventilasi Kapuas yang terlihat oleh kabupaten tetangga, dengan minimnya fasilitas jalan. Ini terpantau dari kecamatan Wanaraya Kabupaten Batola Kalsel,” sebut Masrawan. (wan)